728x90 AdSpace

atribusi

RENUNGAN

RENUNGAN

Senin, 02 Mei 2016

Polisi angkut ratusan pendukung gerakan pembebasan Papua 4 jam lalu.

jayapura tgl 02/05/2016 Polisi angkut ratusan pendukung gerakan pembebasan Papua
4 jam lalu.
Para aktivis gerakan pembebasan Papua Barat dikumpulkan di lapangan Mako Brimob Polda Papua.
Ratusan pendukung Persatuan Gerakan Pembebasan Papua Barat atau United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) dibawa ke lapangan Markas Brimob Polda Papua dan Kepolisian Resort Kota Jayapura, pada Senin (02/05).
Para pendukung ULMWP, yang terdiri dari aktivis Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dan sejumlah mahasiswa, dijemput paksa di beberapa lokasi kumpul massa, termasuk di kawasan Universitas Cenderawasih.
Semula mereka hendak menggelar aksi dukungan untuk pertemuan Internasional Parliamentarian for West Papua (IPWP) di London, 3 Mei 2016. Aksi juga dimaksudkan untuk menuntut agar Persatuan Gerakan Pembebasan Papua Barat menjadi anggota Melanesian Spearhead Group (MSG).
Demonstrasi gerakan pembebasan Papua digelar serentak di delapan lokasi
Tuntutan kemerdekaan Papua, RI-KNPB 'berebut pengaruh'
Istana Presiden pahami kekecewaan mama-mama Papua
Image copyrightKNPB
Image caption
Para aktivis semula hendak menggelar aksi dukungan untuk pertemuan Internasional Parliamentarian for West Papua (IPWP) di London, 3 Mei 2016.
“Mereka semua diangkut dari halaman kampus Uncen dan di beberapa titik kumpul massa menggunakan mobil-mobil Brimob dan truk-truk Polresta Jayapura,” kata Frederika Korain, salah satu anggota tim pengacara pembela hak asasi manusia di Papua.
Ratusan aktivis tersebut, menurut Frederika, dikumpulkan di lapangan Mako Brimob dan Polresta Jayapura dari pukul 09.00 WIT hingga 14.30 WIT tanpa diberi makanan dan minuman.
“Tim pengacara sedang bernegosiasi dengan Komandan Brimob supaya ada kejelasan status mereka. Mereka ditahan sebagai apa? Menurut salah seorang petugas di pintu masuk, mereka sedang didata satu-persatu. Sehabis itu, entah dilepas atau tidak,” papar Frederika kepada BBC Indonesia.
Wartawan di Jayapura, Yuliana Lantipo, mengatakan media massa dilarang meliput dan mengambil gambar para aktivis yang dikumpulkan polisi.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Papua, Kombes Pol Patrige Renwarin, mengatakan polisi tak akan memberikan izin unjuk rasa.
“Kan sudah jelas. Kapolda sudah tegas, organisasi ini tidak terdaftar. Tak ada izin demo. Kalau mereka tetap demo akan dibubarkan. Apalagi demo itu bertentangan dengan kedaulatan negara. Itu jelas melanggar dan tak bisa dibenarkan,” ujarnya.
Image copyrightJubi
Image caption
Belum ada kejelasan mengenai status para aktivis Papua.
Sebelumnya, demonstrasi mendukung Persatuan Gerakan Pembebasan Papua Barat atau United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) berlangsung secara serentak di delapan lokasi di Papua, pada 13 April lalu
Demonstrasi tersebut juga menyuarakan sokongan untuk Parlemen Internasional untuk Papua Barat atau International Parliamentarians for West Papua (IPWP) yang akan bertemu di London pada 3 Mei mendatang.
IPWP didirikan oleh aktivis Papua Merdeka dan beberapa anggota parlemen dari Vanuatu, Inggris dan Papua Nugini pada 2008. Kelompok ini terinspirasi oleh keberhasilan Parlemen Internasional untuk Timor Timur. Salah satu pendirinya adalah Benny Wenda dari Wamena, Papua yang menetap di Inggris sejak 2002.
(sumber fb 

Sitex Uwagii Putra Papua)

Tidak ada komentar: