728x90 AdSpace

atribusi

RENUNGAN

RENUNGAN

Selasa, 03 Oktober 2017

AGRARIA DAN PEREMPUAN PAPUA




AGRARIA DAN PEREMPUAN PAPUA
(Ilustrasi Anceliana Yobee Manado tempo dulu)


Orang papua mengakui bahwa Alam adalah kesatuan yang memberikan kehidupan , lalu tanah adalah mama, yang mana digambarkan sebagai sesuatu yang selalu mencukupi kebutuhan manusia papua.
Hal ini berkaitan dengan peran perempuan papua. Dalam tatanan masyarakat papua masih mengakui adat sebagai Indentitasnya. Masyarakat papua yang kental dengan adat memberikan ruang bagi kaum perempuan dan kaum laki-laki sesuai kapasitas dan kebutuhan.
Bahkan ada pendidikan khusus yang berbasis gender yang mana untuk melatih sebelum hidup ketahapan selanjutnya, biasanya pendidikan itu diikuti saat usia anak-remaja. Namun, ketika masyarakat adat papua, bersentuhan langsung dengan peradaban dunia, ada hal-hal yang dipaksakan masuk kedalam tatanan hidup manusia Papua.
Pola-pola pikir yang justru merusak tatanan yang sudah ada, membuat pola pikir yang berubah , pola pikir untuk saling kompetensi untuk monopoli bahkan saling membunuh.
Sehingga memanfaatkan kekuatan-kekuatan di adat untuk menindas yang lainnya.
Hal ini pun dirasakan oleh kaum perempuan papua, penindasan itu terasa berasal dari dalam, karena yang berinteraksi langsung adalah sesama orang papua padahal sebenarnya penidasan itu berasal dari luar, ketika ada sentuhan langsung dari peradaban luar.
Jika, dijabarkan aktivitas dulu bahwa kaum perempuan papua, bekerja keras di ladang, bekerja keras di tempat berlindung(rumah). Dalam sektor ekonomi, Perempuan papua yang bekerja di pasar, yang bekerja di kebun, yang bekerja di kantor dan berbagai tempat lainnya, meskipun dalam porsi pekerjaan dan honor dibedakan dengan kaum laki-laki.
Tanah digunakan sebagai alat untuk memenuhi kepentingan ekonomi, sosial dan budaya, dan yang mengelola itu didominasi oleh kaum perempuan. Namun, ketika tanah tempat untuk produksi direbut oleh pemodal dan negara itulah saat dimana kaum perempuan lah yang akan dirugikan atas hal tersebut.
Kaum perempuan akan kesulitan dalam mendapatkan tempat untuk produski, apalagi kapitalisme global memberikan flatform baru melalui kriteria-kriteria jika ingin bekerja dengan pada tanah yang telah dialih fungsikan oleh mereka.
Kaum perempuan akan sangat dirugiakan karena tidak akan mendapatkan tempat tinggal dan tempat untuk produksi serta politik rasial yang direproduski kapitalisme menyebabkan akses untuk perempuan papua sangat susah.
Sehingga seharusnya PEMBERONTAKAN itu dilakukan oleh KAUM PEREMPUAN, karena KAUM PEREMPUAN yang sangat dirugikan, PEMBERONTAKAN itu seharusnya diinisiasi oleh banyak kaum PEREMPUAN PAPUA. PEMBERONTAKAN massa itu seharusnya dijalankan oleh kaum PEREMPUAN PAPUA. Perempuan Papua seharusnya mengambil bagian tanpa ragu dan malu.
Karena tanah melambangkan kesucian dan Perjuangan perempuan papua dalam memberi kehidupan bagi bangsa dan wilayah Papua.
Perjuangan pembebasan tanah papua seharusnya menjadi darah, daging, dan napas bagi kaum perempuan.
Hidup Perempuan Papua !
Hidup perempuan papua yang melawan !
Perjuangan sampai menang !

sumber Facebook Ancelina I. P. Yobee