728x90 AdSpace

atribusi

RENUNGAN

RENUNGAN

Jumat, 17 Februari 2017

Hidup kita bagaikan roda yang berputar

Jumat 17 februari 2017 
ilustrasi  M Tebai 
Semarang 17 februari 2017( DM)Kadang kita berjalan di lorong gelap, panjang seolah tanpa ujung. Berjahanlah sampai tiba diujung jalan yang penuh penuh cahaya kasihNya

Tuhan dapat melakukan jauh lebih banyak dari apa yang kita doakan atau pikirkan

"Pelangi" dan cahaya janji Tuhan hanya bisa dinikmati mereka yang rela berjalan di tengah badai kehidupan

TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia

Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah.

Berbahagialah mereka yang membawa damai

Segala perkara dapat kutanggung di dalam DIA yang memberi kekuatan kepadaku

Dengan tubuh yang prima pelayanan dan kerja lebih optima.

Saat jalanku seolah di lorong gelap tanpa ujung, aku hanya menatap setitik cahaya jauh di depan berharap ada jalan keluar, berserah

Banyak orang mencari (butuh) telinga kita tapi ehh... Kita malah berikan mulut (banyak bicara)
Doa dalam hati atau bersuara sama kok kuasanya, yang penting tulus dan dengan iman

Adalah baik menanti dengan diam pertolongan Tuhan. Sbab Dia tak pernah terlambat dan juga tidak tergesa-gesa menjawab doa

Pikullah beban yang Kupasang dan belajarlah pada-KU, Itulah jalan engkau belajar rendah hati dan jiwamu mendapatkan ketenangan

Ketika kita lelah berjalan penuh beban, Tuhan siap 'menggendong' dengan tanganNya yang kuat

RancanganNya adalah damai sejahtera, demi kebaikan kita

Jika engkau mudah kecewa kecillah kekuatanmu. Berharaplah pada Tuhan, bukan manusia.
Mereka yang rajin dan murah hati takkan kekurangan rezeki

TUHAN menguji batin, memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan perbuatannya
Kalau kesenangan menjauhkanku dari Engkau, jauhkanlah. Jika kesedihan mendekatkanku kepadaMu, dekatkanlah
Asal aku tau bahwa Tuhan besertaku, maka bagiku lembah kekelaman atau negri kedamaian tidak ada bedanya
Tuhan tak pernah lalai menepati janjiNya
Curahkanlah isi hatimu kepadaNya, sbab Ia yang memelihara hidupmu.
Penulis adalah Maria Tebai kuliah di semarang