Photo Dok Iche Kogaa
Lokasi peralayan malang
Date 15/03/2017. 01-00
Oleh Inna Tebai:
Manusia dan Ilmu
Diawal memberikan kajian tentang ilmu selalu saya mulai dengan satu pertanyaan mendasar. “mengapa kita menuntut ilmu?”. Jawabannya pun beragam, rata-rata dengan jawaban standar seperti menuntut ilmu itu kewajiban, agar derajat kita tinggi, agar terbebas dari kebodohan dan lain sebagainya. Sederetan jawaban yang normatif. Namun, maksud dari pertanyaan tersebut sangat sederhana tetapi mendasar. “Mengapa kita menuntut ilmu?”. Jawabannya cukup sederhana, karena kita adalah manusia. Ya, kok sesimple itu? . Iya, karena kita manusia bukan hewan. Memangnya pernah lihat hewan berangkat sekolah? He…
Pesan yang ingin saya sampaikan adalah sederetan jawaban normatif diatas mustahil dapat diraih bila kita bukan manusia. Betul? Alasannya, manusia telah diberi kelebihan yang sangat luar biasa oleh pencipta berupa akal yang memiliki kemampuan berfikir. Suatu keistimewaan yang tidak dimiliki oleh ciptaan Allah yang lain. Secara taksonomi dan histologi, memang hewan mirip dengan manusia. Bedanya hewan tak berakal. Akal disini bukan dimaknai dengan otak karena otak dengan akal sangat berbeda. Akal merupakan serangkaian kemampuan untuk mengaitkan segala fakta yang terindera oleh pancaindera diterima oleh otak melalui sistem sinyal syaraf yang super canggih hingga mampu mengaitkannya dengan informasi sebelumnya sehingga dapat menghasilkan kesimpulan terhadap fakta yang terindera tersebut. Jadi otak hanya merupakan satu bagian organ dari syarat terpenuhinya akal (berfikir). Hewan yang sama-sama memiliki otak (sebagai sistem organ) tidak memiliki kemampuan mengaitkan beberapa komponen diatas hingga mampu melakukan proses berfikir.
Inilah kelebihan manusia dibandingkan dengan makhluk yang lainnya. Karena manusia memiliki kemapuan berfikir inilah, maka manusia diberi amanah untuk menjadi kholifah dimuka bumi. Dengan kemampuan akalnya manusia dapat mengelola dan mengembangkan seluruh isi bumi demi kemaslahatan hajat hidup manusia. Oleh sebab itulah manusia diharuskan membekali dirinya dengan ilmu dan pengetahuan. Pertama ilmu yang dapat menuntun kehidupan manusia dengan benar dan selaras dengan visi utamanya diciptakannya dimuka bumi. Ilmu inilah yang dinamakan dengan tsaqofah islam. Tsaqofah islam adalah seperangkat keilmuan yang dipancarkan dari aqidah islam. Tsaqofah islam yang didalamnya mengandung syariah sebagai satu-satunya sistem aturan yang mampu mengatur kehidupan manusia dimuka bumi. Oleh sebab itu, mempelajari tsaqofah islam wajib hukumnya bagi setiap muslim. Kedua, ilmu tentang alam kehidupan yang berfungsi untuk mempermudah, efisiensi dan efektifitas manusia menegelola kehidupan inilah yang dinamakan dengan ilmu secara umum lazim dinamakan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
Islam sebagai agama fitrah bagi manusia memberikan endorsemen yang sangat besar bagi setiap muslim untuk menuntut ilmu. Peradaban islam memberikan kontribusi yang sangat besar dalam yang mendasari ekspolarasi ilmu pengetahuan didunia ini.
Penulis adalah mahasiswa Papua kuliah di malang