salteb |
Dana PNPM
Mandiri-Respek ‘Disunat’
MERAUKE [PAPOS]
– Dana PNPM Mandiri-Respek untuk tahun anggaran (TA) 2009 lalu di
Distrik Muting, Kabupaten Merauke, diduga ‘disunat’ oleh oleh
oknum petugas T-PKK disana. Besarnya dana yang disalahgunakan
mencapai kurang lebih Rp 20 juta untuk tahun 2009 lalu. Dana tersebut
semestinya dimanfaatkan untuk pengadaan seng, namun tidak digunakan
tepat sasaran.
Kepala Badan
Pemberdayaan Kampung Kabupaten Merauke, Drs. Fredhy Talubun yang
ditemui Papua Pos, kemarin, membenarkan adanya dugaan penyunatan dana
dimaksud. Menurutnya, dengan mengacu kepada aturan yang berlaku,
penyimpangan yang dilakukan oknum tersebut, harus diambil suatu
tindakan tegas. Sekecil apapun uang yang disalahgunakan, bersangkutan
harus ditindak tegas.
Perbuatan yang
dilakukan, demikian Fredhy, sangat disayangkan. Karena sebelum
kegiatan dijalankan dan atau dilaksanakan, telah berlangsung
musyawarah distrik dan kampung. Semestinya penyimpangan tidak boleh
terjadi seperti demikian. “Saya mengharapkan dukungan dan
partisipasi dari aparat tingkat distrik maupun kampung untuk
melakukan monitoring penggunaan dana PNPM Mandiri-Respek di
kampung-kampung. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi jangan sampai
adanya penyelewengan yang dilakukan oknum tak bertanggungjawab,”
pintanya.
Dijelaskan,
tujuan dari program PNPM Mandiri-Respek sangat baik untuk kepentingan
banyak orang. Hanya saja, disalahgunakan oleh oknum tertentu dan
secara tidak langsung telah merugikan masyarakat. Kedepan, katanya,
akan dilakukan monitoring setiap dana PNPM Mandiri-Respek sehingga
asas manfaat dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat. Selain
itu juga, kualitas pekerjaan yang telah dibuat dan disepakati
bersama, memberikan dampak positif bagi kelangsungan mereka di
tingkat kampung.
Fredhy
menambahkan, ada temuan dari Bank Dunia terhadap empat hal yakni
menurunnya partisipasi masyarakat, semangat gotong royong, kualitas
pekerjaan serta dana bergulir di setiap kampung bagi kaum perempuan
yang diduga ada penyimpangan. Memang sampai sekarang belum diterima
juga revisi DIPA tahun 2011. Meski begitu, berbagai kegiatan
pendampingan baik di tingkat distrik maupun kampung-kampung tetap
dijalankan. [frans]
Written by Frans/Papos
Thursday, 07 July 2011 00:00
Written by Frans/Papos
Thursday, 07 July 2011 00:00
Tidak ada komentar:
Posting Komentar