728x90 AdSpace

atribusi

RENUNGAN

RENUNGAN

Selasa, 06 Januari 2015

Pimpinan Lintas Agama Kutuk Aksi Penembakan

salteb

Pimpinan Lintas Agama Kutuk Aksi 

 Penembakan
 
Memohon Presiden, Kapolri dan Panglima TNI Mengatur Secara Cepat Penanganan Papua
 
Para Pimpinan Agama di Tanah Papua.
JAYAPURA— Maraknya aksi teror penembakan yang akhir – akhir ini terjadi di Papua, khususnya Kota Jayapura, baik terhadap warga asing, aparat keamanan, maupun terhadap masyarakat sipil, yang sejak 17 Mei hingga kini telah tercatat 9 orang yang menjadi korbannya, mendapat perhatian serius dari para Pimpinan Lintas Agama di Tanah Papua. Pada intinya mereka mengutuk keras aksi-aksi penembakan yang mengorbankan orang-orang yang tidak bersalah tersebut.
Dalam menyikapi aksi-aksi penembakan tersebut para pimpinan umat ini mengeluarkan pernyataan sikap dan seruan keprihatinan.  Mereka adalah Ketua PGGP, Pdt. Lipiyus Biniluk, FKUB Papua, George Rumi, Ketua Muhammdiyah Papua, H. R. Partino, Uskup Jayapura, DR. Leo Laba Ladjar, MUI Papua Dudung, AQN, PHDI I Nyoman Sudha, NU Papua Tony Wanggai, Yapelin Petrus, FKUB T. H. Pasaribu, PGGP Mathias Sarwa, PGPI Papua Pdt. M.P.A. Maury, S.Th. FKPPA Pdt. Herman Saud, FKPPA Eddy Pranata dan FKUB Ponco Winata saat melakukan jumpa pers, di Kantor Keuskupan Jayapura Dok II-Distrik Jayapura Utara, Senin (11/6) kemarin sore.  
Sedikitnya ada 10 poin pernyataan sikap mereka. Pertama, mengutuk keras aksi-aksi teror penembakan yang menimbulkan korban jiwa dari orang-orang tidak berdosa, seluruh umat agar mendoakan Papua sebagai Tanah Damai menjadi kenyataan dalam kehidupan bersama demi pembangunan di segala bidang dan kehidupan bersama yang damai dan aman.
Mahfud MD: Putusan MK Pertimbangkan Kearifan Lokal

Mahfud MD
JAYAPURA - KPU secara resmi telah menggugat DPR Papua ke Mahkamah Konstitusi (MK), terkait proses tahapan penjaringan dan verifikasi calon  gubernur dan wakil gubernu Provinsi Papua, yang saat ini tengah dilaksanakan Pansus DPRP.
KPU menggugat karena merasa kewenangan mereka di ambil alih, tapi MK dalam memberikan putusan tetap mempertimbangkan kearifan lokal.
“Memang benar KPU telah mendaftarkan gugatannya ke MK, kalau tidak salah empat hari lalu dan sudah diregister, tinggal menunggu jadwal persidangan. Namun yang pasti MK dalam memutuskan sebuah perkara selalu menghargai ke arifan lokal,”tandas Mahfud MD Ketua MK kepada wartawan Senin 11 Juni di Jayapura.
Apalagi, sambungnya, untuk Papua  diberlakukan undang-undang otonomi khusus, tentu harus berbeda dengan daerah lain di Indonesia. “Papua itu kan ada otsus, jelas berbeda dengan daerah lain, ini juga menjadi pertimbangan MK dalam memutuskan perkara menyangkut Pilkada,” jelasnya.
Salah satu bukti MK selalu mempertimbangkan dan menghargai kearifan lokal, dalam sengketa Pilkada dari Papua tidak pernah mempersoalkan masalah penggunaan noken dalam pemungutan suara. “Di sebagian daerah di Papua ini kan masih ada pemilih pake noken, mereka hanya tunjuk calon tanpa menusuknya, lalu memasukan ke noken. Model ini kan selalu kami hargai sebagai kearifan lokal,”tukasnya.
Write comment (0 Comments)
JAYAPURA—Polda  Papua  belum  bisa mengumumkan peran  3  pelaku  yang  diduga  melakukan penembakan  terhadap  warga Pieter  Dietmar   Helmut  (55) di  Pantai Base-Q masing  masing  berinisial  CW  (32), MS (36) dan TS (35) yang    ditangkap  di Area Bandara  Sentani, Jayapura,  Jumat (8/6) sekitar  pukul 19.30 WIT.
Demikian  disampaikan Kabid  Humas Polda Papua  AKBP Johannes Nugroho  Wicaksono ketika dikonfirmasi  Bintang  Papua diruang kerjanya, Senin (11/6). Dia  mengungkapkan,  pihaknya  kwatir kelompoknya  yang  hendak mengacaukan   ketertiban dan keamanan  ini  pihaknya akan  kehilangan  jejak  lantaran  para  pelaku   melarikan  diri.  Tapi  pihaknya yakin para pelaku masih berada di Papua. 
Menurut nya, ketiga pelaku ini  bukan  pelaku  utama  atau  bukan eksekutor, tapi  hanya  membantu  pihaknya mengembangkan   untuk mengungkap   pelaku     penembakan ini. 
Ditanya  proyektil yang  ditemukan pasca  penembakan warga  Jerman   bisa menunukan  identitas  pelaku,  menurutnya,  apabila  pelakunya tertangkap  pihaknya  sebisa mungkin   mencocokan   antara  proyektil  dan senjata  yang digunakan  para pelaku untuk membunuh.    
Namun  demikian, ujar dia,  untuk  mempercepat  proses identifikasi  para  pelaku pihaknya  telah menyampaikan  perminataan  kepada  pihak Mabes  Polri.  Tapi  belum  datang. 

 
Selanjutnya...
eaksi Berbagai Pihak Soal Aksi Teror Penembakan di Papua
Ramai-ramai Mengecam dan Mengutuk
 
Para Aktifis Mahasiswa dan para penghuni Asrama Nayak. INZET : Thomas CH Syufi dan Yusak Pakage
JAYAPURA – Berbagai tanggapan dan kecaman atas aksi-aksi kekerasan dan penembakan yang makin sering terjadi di Papua, khususnya di Kota Jayapura yang menimbulkan korban jiwa maupun harta terus dilancarkan dari berbagai pihak. Intinya mereka ramai-ramai mengecam dan mengutuk keras aksi-aksi penembakan tersebut.
Senin (11/6) di wilayah Abepura, sedikitnya tiga pihak yang mengeluarkan statemen berupa kecaman dan bahkan mengutuknya yang diungkapkan kepada wartawan. 

 

Tidak ada komentar: