poto Vicky Tebai |
JAKARTA, 03 Januari 2016, jam 8.00 malam Wib, seorang Polisi Bernama Eddy Masuk dengan Pakain Dinas Lengkap lalu mengitrogasi Kami di Asrama WISEL MEREN PANIAI (Yamewa) Tebet, Jakrta Selatan. Beliau Menanyakan kepada kami bahwa, Apakah Besok ada Ibadah Natal di Asrama Wisel Meren Atau tidak ?. kami menjawab, Tidak ada. Kami punya Natal sudah Berlangsung sejak Bulan Desember Lalu, Jadi kami tidak Punya acara Natal di Yamewa Sini, tutur Penghuni Asrama Wisel Meren, Fredy Degey. kemudian Polisi itu lalu Lanjut memberikan Pertanyaan Kepada kami, Apakah Besok ada Acara Rapat Atau Kegiatan Perkumpulan disini.? kami dengan tegas menjawab, tidak ada. setelah itu beliau Mulai Memberikan sebuh Pernyataan yang kemudian mungkin ini Menjadi Peraturan Baru bagi kami keluarga Besar IPMANAPNDODE JAKARTA. Polisi itu Mengatakan bahwa, Mulai Besok dan Kedepannya, bila ada setiap kegiatan Rapat atau acara di Asrama Wisel Meren (YAMEWA) Jakarta, harap supaya Polisi Juga harus Tahu, agar tidak terjadi Hal-hal yang kami tidak inginkan bersama.! kemudian polisi itu mengambil nomor HP dari salah satu penghuni Asrma Wisel Meren (Yamewa) dan Dia pun Balik memberiakn Nomornya Kepada Penghuni asrama dan memberitahukan Bahwa, ini Perintah dari Atasan dalam Hal ini KAPOLSEK TEBET. Sebelum Polisi itu Keluar dari Yamewa, Polisi itu Mulai Menyebutkan beberapa Nama Asrama Papua yang Berada di Sekitar TEBET, Diantaranya Asrama Nduga, dan Kantor Perwakilan PAPUA BARAT. Polisi itu mengatakn, Kami Pun sudah Membangun Komunikasi dengan asram-asrama Tersebut dan Memberikan Penjagaan Yang intensif kepada Seluruh Asrama PAPUA yang berada di sekitar Tebet Jakarta Selatan.
Kejadian ini sangat Aneh, ini ada indikasi bahwa kemungkinan di setiap Asrama Papua di DKI Jakarta pasti akan di Pantau, diJaga dan diAwasi trus.
ini adalah Program dan kerja dari Tito Karnavian (KAPOLDA MERTOJAYA) untuk Benar-Benar Menutup Ruang Demokrasi serta Kebebasan Berkumpul bagi setiap Mahasiswa Papua yang ada di Jakarta. Beliau (TITO) mulai mengaktifkan seluruh Polsek serta BIMAS yang berada disekita Seluruh asrama PAPUA.
Bagi Kami Mahasiswa IPMANAPANDODE JAKARTA, hal ini membuat kami tertekan secara Batin, kami mempunyai kebiasaan untuk selalu berkumpul bersama Rapat dan diskusi di yamewa,1 minggu itu bisa 3 atau 4 kali kami bertemu. dalam setiap kegiatan yang kami lakukan, kami tidak pernah membuat Ulah atau hal aneh yang mengkin merugikan masyarakat dan warga sekitar, malah warga sekitar mereka yang sangat membantuh kami dan memberikan respons positif dalam setiap kegiatan yang kami lakukan, dan sampai saat ini hubungan kam (Keluarga besar IPMANAPANDODE JAKARTA) dengan RT, RW dan Warga sekitar Sungguh sangat Harmonis. Siioooo, Hak Untuk BErkumpul, Berbicara dan Berdiskusi di Dalam RUMAH saja di batasi, Apalagi HAK untuk Berkumpul, Berbicara dan Berdikusi Di JALANAN..
Apakah KAmi ini MAHASISWA PAPUA ini BINTANG PEMELIHARAAN Indonesia, sehingga Setiap saat kami Harus di Jaga, di awasi dan di Kontrol trus.... HUUUUFFFFF TUHGAN YESUS Tolong KAMI.....
Diberitahukan Juga kepada seluruh Teman-Teman MAHASISWA PAPUA yang berada di Asrama-Asrama atau di Kos-kosan, Agar tetap ekstra HAti-Hati dan selalu waspada dengan Orang yang berada di sekitar kita. Tahun ini 2016, tentunya TITO mempunyai cara untuk bagaimana beliau harus benar-benar menutup ruang Demokrasi serta Kebebasan Berkumpul bagi Mahasiswa Papua Di DKI JAKARTA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar