Bupati Merauke, Romanus Mbaraka mengatakan, jika data yang
dimiliki tak valid, maka sudah pasti berbagai kegiatan pembangunan yang
dijalankan dan atau dilaksanakan tak tepat sasaran.
“Harus diingat, data merupakan salah satu sumber utama agar orang
dapat melakukan segala tindakan berkaitan perencanaan pembangunan. Jika
pembangunan yang dijalankan dan atau dilaksanakan tepat sasaran serta
sesuai dengan kebutuhan masyarakat, maka suka atau tak suka, data harus
menjadi acuan untuk dipergunakan,” kata Mbaraka saat peresmian Pusat
Data di Kantor Bappeda, Merauke, Selasa (28/10).
Dikatakan, ketika dirinya baru pulang studi dari Institut Teknologi
Bandung (ITB) beberapa tahun silam, ternyata data yang dijadikan sebagai
dasar untuk merancang suatu kegiatan pembangunan, tidak jelas sama
sekali. Sehingga, pembangunan yang dilaksanakan tak tepat sasaran.
“Saya mencontohkan saja, beberapa kantor distrik yang dibangun
seperti Semangga, Tubang dan Ngguti, jauh dari permukiman warga.
Sehingga ketika ada masyarakat ada keperluan dengan pejabat di tingkat
distrik, harus berjalan kaki sangat jauh. Semua itu karena kurangnya
data serta perencanaan terhadap tempat bermukimnya penduduk,” kata
Mbaraka.
Dengan berbagai permasalahan dimaksud, katanya, maka dalam empat
tahun kepemimpinan, ia selalu mengingatkan kepada para pejabat di
masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD) agar memiliki data
akurat dan tidak membuat perencanaan di belakang meja.
Tetapi, lanjut Bupati Merauke, pejabat harus turun ke kampung-kampung
sekaligus melihat secara langsung berbagai kebutuhan yang diinginkan
serta diharapkan masyarakat. Dan, hal tersebut sudah dijalankan oleh
masing-masing SKPD. Hasilnya pun bisa dilihat sekarang. Dimana, hampir
semua kegiatan pembangunan yang dijalankan, lantaran aspirasi dari
rakyat kecil.
“Pada tahun 2011 lalu, saya juga mengalokasikan anggaran untuk
masing-masing SKPD sebesar dua puluh juta rupiah. Dana dimaksud, hanya
digunakan dalam mengelola serta menginput data dari waktu ke waktu,”
tuturnya.
Gubernur Papua Lukas Enembe dalam sambutannya yang dibacakan Asisten
III Setda Provinsi Papua, Rosina Upessy mengatakan, pembangunan tidak
mungkin bisa mengalami percepatan serta mengarah kepada sasaran yang
tepat jika tak didukung dengan ketersediaan data valid, akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Dikatakan, apa yang dilakukan Pemkab Merauke dengan membangun pusat
data merupakan upaya positif yang cerdas dan kreatif dalam membangun
tata kelola pengelolaan data serta informasi handal dalam mendukung
sistem perencanaan pembangunan daerah. Olehnya, kabupaten/kota lain di
Papua, agar dapat membangun pusat data seperti ini
Rabu, 29 Oktober 2014
Bupati Merauke: Data Tak Valid, Pembangunan Tak Tepat Sasaran
Labels:
PAPUA
dalam hidup saya keingin hal apapun ada dalam jiwa semangat itu ada sehingga rasa diri bawa saya sudah orang yang luarbisa.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar