728x90 AdSpace

atribusi

RENUNGAN

RENUNGAN

Rabu, 29 Oktober 2014

Bupati Merauke: Data Tak Valid, Pembangunan Tak Tepat Sasaran

Bupati Merauke, Romanus Mbaraka mengatakan, jika data yang dimiliki tak valid, maka sudah pasti berbagai kegiatan pembangunan yang dijalankan dan atau dilaksanakan tak tepat sasaran.
“Harus diingat, data merupakan salah satu sumber utama agar orang dapat melakukan segala tindakan berkaitan perencanaan pembangunan. Jika pembangunan yang dijalankan dan atau dilaksanakan tepat sasaran serta sesuai dengan kebutuhan masyarakat, maka suka atau tak suka, data harus menjadi acuan untuk dipergunakan,” kata Mbaraka saat peresmian Pusat Data di Kantor Bappeda, Merauke, Selasa (28/10).
Dikatakan, ketika dirinya baru pulang studi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) beberapa tahun silam, ternyata data yang dijadikan sebagai dasar untuk merancang suatu kegiatan pembangunan, tidak jelas sama sekali. Sehingga, pembangunan yang dilaksanakan tak tepat sasaran.
“Saya mencontohkan saja, beberapa kantor distrik yang dibangun seperti Semangga, Tubang dan Ngguti, jauh dari permukiman warga. Sehingga ketika ada masyarakat ada keperluan dengan pejabat di tingkat distrik, harus berjalan kaki sangat jauh. Semua itu karena kurangnya data serta perencanaan terhadap tempat bermukimnya penduduk,” kata Mbaraka.
Dengan berbagai permasalahan dimaksud, katanya, maka dalam empat tahun kepemimpinan, ia selalu mengingatkan kepada para pejabat di masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD) agar memiliki data akurat dan tidak membuat perencanaan di belakang meja.
Tetapi, lanjut Bupati Merauke, pejabat harus turun ke kampung-kampung sekaligus melihat secara langsung berbagai kebutuhan yang diinginkan serta diharapkan masyarakat. Dan, hal tersebut sudah dijalankan oleh masing-masing SKPD. Hasilnya pun bisa dilihat sekarang. Dimana, hampir semua kegiatan pembangunan yang dijalankan, lantaran aspirasi dari rakyat kecil.
“Pada tahun 2011 lalu, saya juga mengalokasikan anggaran untuk masing-masing SKPD sebesar dua puluh juta rupiah. Dana dimaksud, hanya digunakan dalam mengelola serta menginput data dari waktu ke waktu,” tuturnya.
Gubernur Papua Lukas Enembe dalam sambutannya yang dibacakan Asisten III Setda Provinsi Papua, Rosina Upessy mengatakan, pembangunan tidak mungkin bisa mengalami percepatan serta mengarah kepada sasaran yang tepat jika tak didukung dengan ketersediaan data valid, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Dikatakan, apa yang dilakukan Pemkab Merauke dengan membangun pusat data merupakan upaya positif yang cerdas dan kreatif dalam membangun tata kelola pengelolaan data serta informasi handal dalam mendukung sistem perencanaan pembangunan daerah.  Olehnya, kabupaten/kota lain di Papua, agar dapat membangun pusat data seperti ini

Tidak ada komentar: