Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI Perwakilan
Papua, Demianus Rumbiak mengatakan, salah satu penyebab sering kaburnya
Narapida (Napi) dari sejumlah Lembaga Pemasyarakat (Lapas) di Papua
lantaran minimnya tenaga petugas Lapas atau Sipir.
“Kami tidak pungkiri, itu karena keterbatasan tenaga pengamanan kami
atau sipir. Kami sudah usulkan penambahan tenaga pengamanan di Papua.
Tapi jatah hanya sedikit dan yang lulus kebanyakan perempuan. Padahal
kami harap yang banyak lulus adalah laki-laki,” kata Demianus Rumbiak,
Selasa (28/10).
Menurut Rumbiak, pihaknya sudah berusaha. Namun pimpinan pusat
mengatakan hal itu adalah emansipasi dan tidak bisa melawan ketentuan
itu. Katanya, jumlah Sipir pada delapan Lapas di Papua 300 orang lebih.
Jumlah tersebut dianggap masih minim.
“Satu regu jaga di Lapas itu minimal sepuluh orang. Tapi ini tidak,
hanya empat orang satu regu. Itu sangat minim. Misalnya saja di Lapas
Abepura, penghuninya hampir 400 orang. Nah tenaga penjagaan satu regu
hanya empat atau lima orang. Itu tidak bisa. Kami harapkan sebenarnya
satu regu, sepuluh orang,” ucapnya.
Selain itu kata dia, sarana dan prasarana Lapas di Papua juga masih
kurang memadai. Namun lanjut dia, itu bukan alasan bagi pihaknya untuk
tak maksimal bekerja. Hal lainnya, terkadang adanya kelalain dari
petugas jaga Lapas.
“Ya kadang tahanan kabur karena kelalaian petugas juga. Ada juga yang
sengaja dikeluarkan, ada yang memang melarikan diri. Kalau yang
melarikan diri, petugas yang menjaga kala itu akan diperiksa. Kalau
bersalah, akan kena hukuman disiplin. Kalau sengaja mengeluarkan
tahanan, pasti akan dipecat,” katanya.
Sementara Kalapas Abepura, Kota Jayapura, Bagus Kurniawan
menambahkan, sarana dan prasarana di Lapas juga menjadi salah satu hal
yang penting. Pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait guna
mengatasi masalah di Lapas yang ia pimpin.
Katanya, Lapas Abepura juga kelebihan kapasitas. Hanya saja, hal itu
tak hanya terjadi di Papua. Namun juga di hampir seluruh Lapas di
Indonesia .
“Lapas Abepura juga kelebihan kapasitas, tapi mungkin tidak terlalu
banyak seperti Lapas di Jawa. Dari sisi pengamanan memang kurang. Di
Lapas Abepura satu regu jaga empat orang. Minimal kalau 450 orang
tahanan, satu regu jaga 10 orang. Tahun ini ada lagi penerimaan petugas
Lapas. Paling tidak kami butuh 40 orang lagi,” kata Bagus. (Arjuna Pademme)
Kamis, 30 Oktober 2014
Ini Sebab Sering Kaburnya Napi dari Lapas Papua
Labels:
PAPUA
dalam hidup saya keingin hal apapun ada dalam jiwa semangat itu ada sehingga rasa diri bawa saya sudah orang yang luarbisa.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar