728x90 AdSpace

atribusi

RENUNGAN

RENUNGAN

Kamis, 30 Oktober 2014

Ini Sebab Sering Kaburnya Napi dari Lapas Papua

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI Perwakilan Papua, Demianus Rumbiak mengatakan, salah satu penyebab sering kaburnya Narapida (Napi) dari sejumlah Lembaga Pemasyarakat (Lapas) di Papua lantaran minimnya tenaga petugas Lapas atau Sipir. “Kami tidak pungkiri, itu karena keterbatasan tenaga pengamanan kami atau sipir. Kami sudah usulkan penambahan tenaga pengamanan di Papua. Tapi jatah hanya sedikit dan yang lulus kebanyakan perempuan. Padahal kami harap yang banyak lulus adalah laki-laki,” kata Demianus Rumbiak, Selasa (28/10).
Menurut Rumbiak, pihaknya sudah berusaha. Namun pimpinan pusat mengatakan hal itu adalah emansipasi dan tidak bisa melawan ketentuan itu. Katanya, jumlah Sipir pada delapan Lapas di Papua 300 orang lebih. Jumlah tersebut dianggap masih minim.
“Satu regu jaga di Lapas itu minimal sepuluh orang. Tapi ini tidak, hanya empat orang satu regu. Itu sangat minim. Misalnya saja di Lapas Abepura, penghuninya hampir 400 orang. Nah tenaga penjagaan satu regu hanya empat atau lima orang. Itu tidak bisa. Kami harapkan sebenarnya satu regu, sepuluh orang,” ucapnya.
Selain itu kata dia, sarana dan prasarana Lapas di Papua juga masih kurang memadai. Namun lanjut dia, itu bukan alasan bagi pihaknya untuk tak maksimal bekerja. Hal lainnya, terkadang adanya kelalain dari petugas jaga Lapas.
“Ya kadang tahanan kabur karena kelalaian petugas juga. Ada juga yang sengaja dikeluarkan, ada yang memang melarikan diri. Kalau yang melarikan diri, petugas yang menjaga kala itu akan diperiksa. Kalau bersalah, akan kena hukuman disiplin. Kalau sengaja mengeluarkan tahanan, pasti akan dipecat,” katanya.
Sementara Kalapas Abepura, Kota Jayapura, Bagus Kurniawan menambahkan, sarana dan prasarana di Lapas juga menjadi salah satu hal yang penting. Pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait guna mengatasi masalah di Lapas yang ia pimpin.
Katanya, Lapas Abepura juga kelebihan kapasitas. Hanya saja, hal itu tak hanya terjadi di Papua. Namun juga di hampir seluruh Lapas di Indonesia .
“Lapas Abepura juga kelebihan kapasitas, tapi mungkin tidak terlalu banyak seperti Lapas di Jawa. Dari sisi pengamanan memang kurang. Di Lapas Abepura satu regu jaga empat orang. Minimal kalau 450 orang tahanan, satu regu jaga 10 orang. Tahun ini ada lagi penerimaan petugas Lapas. Paling tidak kami butuh 40 orang lagi,” kata Bagus. (Arjuna Pademme)
arjuna

About Arjuna Pademme

Arjuna Pademme has written 1201 post for tabloidjubi.com.

Tidak ada komentar: