728x90 AdSpace

atribusi

RENUNGAN

RENUNGAN

Rabu, 22 Oktober 2014

Struktur dan Nilai Budaya Puisi Anak Papua

Karya sastra, baik puisi maupun prosa, yang pernah ditulis oleh anak Papua belumlah ditangani sebagaimana mestinya. Sebab kenyataan menunjukkan bahwa hingga saat ini, kita belum temukan satu pun naskah-naskah puisi yang ditulis oleh anak-anak Papua telah diteliti, didokumentasikan, dan diterbitkan. Penyebabnya antara lain adalah kurangnya perhatian masyarakat kita di Papua terhadap karya sastra tulis, khususnya puisi. Puisi masih dianggap seolah-olah sebagai sesuatu yang tidak penting bagi mereka.
            Penelitian ini merupakan upaya pendokumentasian terhadap puisi-puisi yang pernah ditulis oleh anak Papua. Anak Papua yang dimaksud adalah para siswa Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah (SD, SMP, dan SMU) yang ada di Papua. Selain itu, penelitian ini juga akan menganalisis struktural (sistem formal) dan nilai budaya yang terkandung dalam naskah puisi anak Papua. Masalah yang dikemukakan oleh peneliti adalah bagaimana struktur (sistem formal) dan nilai-nilai budaya apa saja yang terkandung dalam naskah puisi anak Papua tersebut.
            Data penelitian ini bersumber dari naskah puisi Sayembara Penulisan Puisi Siswa SD dan Remaja di Kota dan Kabupaten Jayapura. Adapun jumlah naskah puisi yang dianalisis sebanyak 141 naskah. Dalam penelitian ini, puisi-puisi ditulis oleh anak-anak Papua akan diperlakukan sebagai karya sastra yang memiliki otonomi penuh.Yang disoroti dalam penelitian ini adalah sistem formalnya, yang unsur-unsurnya antara lain kosakata, citraan, bahasa kiasan (metafora, personofikasi, dsb), sarana retorika (hiperbola, repetisi, pararelisme, dsb), dan aspek ketatabahasaan (pemendekan kata, reduplikasi, dsb). Di samping dilihat unsur-unsur sistem formal tersebut, juga diperhatikan keterkaitan unsur-unsur sistem formal tersebut, jga diperhatikan keterkaitan unsur-unsur sistem formal itu dengan sistem formal itu dalam membangun keutuhan sajak.
            Landasan teori yang digunakan untuk menganalisis ujaran-ujaran moral dalam puisi anak Papua ini adalah teori struktural. Selain itu, pengkajian ajaran-ajaran moral puisi anak Papua menggunakan pendekatan pragmatik seperti yang dikembangkan oleh Abrams (dalam Teeuw, 1988: 49-53). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan struktural.
            Dari hasil penelitian ini, tampak bahwa sistem formal yang digunakan dalam puisi-puisi tersebut sangat beragam cara pengungkapannya. Adapun unsur-unsur sistem formal yang paling menonjol dikemukakan dan digunakan dalam puisi anak-anak Papua adalah kosakata (kosakata sehari-hari, kosakata bahasa daerah, dan kosakata ilmiah), citraan (citraan lihatan dan citraan dengaran), bahasa kiasan (personifikasi, metafora, perbandingan, dan alegori), sarana retorika (repetisi, rhetoric reticence, pertanyaan retorik, pararelisme, tautologi, dan hiperbola), dan aspek kebahasaan (pemendekan kata, reduplikasi, dan imperatif).
            Secara umum, nilai budaya yang terdapat dalam Puisi Anak Papua adalah patriotisme dan bela negara, nilai kemanusiaan, etos kerja, sikap hormat kepada guru dan orang tua, persaudaraan, dan persahabatan.

Tidak ada komentar: