728x90 AdSpace

atribusi

RENUNGAN

RENUNGAN

Rabu, 29 Oktober 2014

477 Mahasiswa di Manado Tunggu Gubernur Papua

hasiswa Papua di Manado, Rabu (22/10) mendatangi kantor Gubernur Sulawesi Utara menuntut jaminan keamanan untuk mereka. (Dok. IMAPA)
Jayapura, Jubi – Mahasiswa Papua yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Indonesia Papua (IMIPA), menuntut Gubernur Sulawesi Utara, Dr. Sinyo H Sarundajang memfasilitasi kedatangan Gubernur Papua dan Papua Barat untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh Mahasiswa Papua di provinsi tersebut.
“Kemarin (Rabu, 22/10), kami 477 mahasiswa Papua yang ada di Sulawesi Utara lakukan demo di kantor Gubernur Sulut. Kami minta Gubernur Sulut untuk memfasilitasi kedatangan Gubernur Papua dan Papua Barat, sebelum kami menandatangani perjanjian damai yang diajukanpemerintah Sulawesi Utara,” kata YemtoTabo, Ketua IMIPA Sulawesi Utara, (23/10).
Informasi yang dihimpun
Jubi, hari Kamis (23/10) kemarin dilakukan Rekonsiliasi antara mahasiswa Papua dan wargaTataaran di Unima. Rekonsiliasi ini kabarnya dipimpin langsung oleh Gubernur Sulut SH Sarundajang, Kapolda Sulut Brigjen Pol Jimmy Palmer dan Wakil Bupati Minahasa Ivan Sarundajang.
Namun menurutTabo, mahasiswa yang kuliah di Universitas Negeri Manado (Unima) ini, beberapa mahasiswa Papua memang dating ke Kantor Gubernur Sulawesi Utara untuk melakukan rekonsiliasi.
“Tapi saat kami sampai disana, kami malah diminta menandatangani perjanjian damai. Jadi kami sampaikan lagi tuntutan kemarin, Gubernur Papua dan Papua Barat harus hadir, sebelum kami mensepakati apapun. Karena mereka orang tua kami.” kata Tabo.
Selain memfasilitasi kedatangan dua Gubernur ini, Tabo juga meminta Gubernur Sulawesi Utara menghadirkan tokoh masyarakat Minahasa untuk mengklarifikasi kebenaran masalah dan segera mengungkap pelaku pembunuhan mahasiswa Papua, Petius Tabuni Minggu (19/10) pagi di Tondano. Petius, tewas dengan tubuh penuh luka akibat senjata tajam.
“Pemprov Sulut harus mengurus semua biaya almarhum serta pemulangan Jenazah ke Papua.” tambahTabo.
Tabo menambahkan, hingga saatini, meskipun mereka bisa kuliah seperti biasa, namun mereka masih mendapatkan intimidasi dari warga setempat.
Gubernur Sulawesi Utara, disampaikan oleh Kabiro Humas dan Pemerintahan Setda Provinsi Sulut,  Lynda WantaniaMSi, telah menjamin keamanan mahasiswa Papua  di daerah tersebut dan telah meminta aparat keamanan untuk memberikan perlindungan.
“Jaminan itu disampaikan oleh Guberur Sarundajang ketika menerima aksi damai ratusan mahasiswa asal Papua di halaman kantor gubernur, Rabu (22/10).
Lynda menambahkan mahasiswa Papua itu mendatangi gubernur untuk meminta kepastian hokum dan perlindungan bagi seluruh mahasiswa Papua yang menimba ilmu di Minahasa.
“Gubernur Sarundajang memohon kepada mahasiswa Papua untuk tetap tenang, karena peristiwa seperti tidak dikehendaki oleh semua pihak, siapapun itu.” kata Lynda (23/10).
Lanjut Lynda, Gubernur Sarundajang telah melakukan koordinasi dengan unsure Forkopimda yakni Polisi, TNI dan pihak Universitas Manado guna mengantisipasi hal lain yang tidak diinginkan bersama

Tidak ada komentar: