728x90 AdSpace

atribusi

RENUNGAN

RENUNGAN

Sabtu, 20 September 2014

INILAH 33 PEMEKARAN (DOB) DI TANAH PAPUA YANG DISEPAKATI DPR-RI

Akhirnya, sidang Paripurna DPR RI menyepakati pembentukan 65 daerah otonomi baru (DOB). Sebagian besar DOB berada di provinsi Papua dan Papua Barat.
Usai Rapat Paripurna, Kamis (24/10) seluruh fraksi sepakat untuk melanjutkan pembentukan DOB ini kepada pemerintah.
“Jika pemerintah menyetujui usulan ini, maka Presiden akan menerbitkan Keputusan Presiden (Kepres) menunjuk menteri untuk mewakili pemerintah membahas DOB bersama DPR,” kata Ketua Komisi II DPR Agun Gunandjar Sudarsa, usai sidang Paripurna.
33 DOB di Provinsi Papua dan Papua Barat yang disepakati ini terdiri dari 21 DOB di provinsi Papua, 9 DOB di Papua Barat. 3 DOB lainnya adalah 2 pemekaran provinsi dari provinsi Papua dan 1 pemekaran provinsi di Papua Barat.
Berikut adalah 33 DOB yang disepakati dalam sidang paripurna DPR RI, Kamis (24/10) kemarin.
Provinsi Papua  
1. Kabupaten Gili Menawa, pemekaran dari Kabupaten Jayapura
2. Kabupaten Moyo, pemekaran dari Kabupaten Boven Digul
3. Kota Merauke, pemekaran dari Kabupaten Merauke
4. Kabupaten Balin Senter,  pemekaran dari Kabupaten Tolikara dan Kabupaten Leni Jaya
5. Kabupaten Boboga, pemekaran dari Kabupaten Tolikara
6. Kabupaten Puncak Trikora, pemekaran dari Kabupaten Leni Jaya
7. Kabupaten Muara Digul, pemekaran dari Kabupaten Mapi
8. Kabupaten Admi Korbay, pemekaran dari Kabupaten Mapi
9. Kabupaten Katengban, pemekaran dari Kabupaten Pegunungan Bintang
10. Kota Lembah Baliem, pemekaran dari Kabupaten Jaya Wijaya
11. Kabupaten Okika, pemekaran dari Kabupaten Jaya Wijaya
12. Kabupaten Yapen Barat Utara, pemekaran dari Kabupaten Kepualaun Yapen
13. Kabupaten Yapen Timur, pemekaran dari Kabupaten Kepualauan Yapen
14. Kabupaten Pulau Numfor, pemekaran dari Kabupaten Biak Numfor
15. Kabupaten Yalimek, pemekaran dari Kabupaten Yahukimo
16. Kabupaten Yahukimo Barat Pegunungan Ser, pemekaran dari Kabupaten Yahukimo
17. Kabupaten Mambera Hulu, pemekaran dari Kabupaten Yahukimo
18. Kabupaten Yahukimo Barat Daya, pemekaran dari Kabupaten Yahukimo
19. Kabupaten Yahukimo Timur, pemekaran dari Kabupaten Yahukimo
20. Kabupaten Yahukimo Utara, pemekaran dari Kabupaten Yahukimo
21. Kabupaten Gondumisisare, pemekaran dari Kabupaten Waropen
Provinsi Papua Barat     
1. Kabupaten Malamoy, pemekaran dari Kabupaten Sorong
2. Kabupaten Maibratsau, pemekaran dari Kabupaten Sorong
3. Kabupaten Raja Ampat Utara, pemekaran dari Kabupaten Raja Ampat
4. Kabupaten Raja Ampat Selatan, pemekaran dari Kabupaten Raja Ampat
5. Kabupaten Raja Maskona, pemekaran dari Kabupaten Teluk Bintuni
6. Kabupaten Okas, pemekaran dari Kabupaten Fak Fak
7. Kabupaten Kota Manokwari, pemekaran dari Kabupaten Manokwari
8. Kabupaten Manokwari Barat, pemekaran dari Kabupaten Manokwari
9. Kabupaten Imeo, pemekaran dari Kabupaten Sorong Selatan
Pemekaran Provinsi      
1. Propinsi Papua Selatan, pemekaran dari Propinsi Papua
2. Propinsi Papua Tengah, pemekaran dari Propinsi Papua
3. Propinsi Papua Barat Daya, pemekaran dari Propinsi Papua Barat

DPR Kaji Penolakan Pemekaran DOB Papua

DPR akan menampung dan mengkaji penolakan sejumlah elemen masyarakat atas usulan pemekaran daerah otonomi baru (DOB) di Papua dan Papua Barat.
Dalam hal pemekaran wilayah, pendapat setuju dan tidak setuju merupakan hal yang biasa. Namun, semua pendapat harus didengarkan sebagai bahan pertimbangan.
Hal tersebut ditegaskan Ketua Komisi II DPR Agun Gunanjar Sudarsa di Jakarta, Rabu (6/11) pagi. “Mengenai banyaknya mahasiswa di Papua yang menilai bahwa pemekaran Papua tidak perlu, itu merupakan aspirasi yang akan kita perhatikan dan akan kita tampung," katanya.
Ia memastikan, DPR akan konsisten mengkaji apakah usalan pemekaran murni keinginan masyarakat Papua sendiri atau tidak. Pada prinsipnya, pemekaran sekarang harus berdasarkan usulan dari masyarakat.
Aliansi Mahasiswa Papua, Senin (4/11), menegaskan, penolakan terhadap penetapan 33 DOB di Papua dan Papua Barat dianggap akan memarginalkan masyarakat Papua. Penetapan pemekaran DOB yang disahkan dalam sidang paripurna DPR, Kamis (24/10) lalu, dinilai sarat dengan kepentingan politik.
Papua Menolak
Juru bicara Aliansi Mahasiswa Papua, Wenas Kobogau kepada SH mengatakan, penetapan ini harus dicabut (dibatalkan -red).
“Jika tidak, kami akan minta kepada pemerintah, DPR, dan Kemendagri untuk bertanggung jawab. Hal itu karena sejak tahun 2003, UU Pemekaran yang sudah disahkan Presiden Megawati Soekarnoputri, belum ada kesejahteraan (bagi Papua -red). Pemekaran membuat rakyat berduka terus. Pemekaran sama sekali tidak membawa kesejahteraan," katanya.

Pemekaran tersebut, sambung Wenas, dilakukan tanpa melihat standar kelayakan wilayah, jumlah penduduk, dan sumber daya alam.
Jika dilihat dari syarat jumlah penduduk yang ada di Papua secara keseluruhan, pemerintah seperti menghendaki Papua menjadi minoritas dan termarjinalkan di tanah sendiri. Apalagi, saat ini perbandingan orang asli Papua dan pendatang lebih didominasi kaum pendatang.

"Hal ini diperparah tidak adanya peraturan daerah yang mengatur tentaang proteksi bagi migrasi penduduk dari luar untuk masuk ke tanah Papua," ia menegaskan. Ia juga mengkhawatirkan, pemekaran 33 DOB akan diikuti oleh pemekaran struktur teritorial militer (TNI-Polri) baru. Hal ini membuka peluang bagi militer (TNI-Polri) untuk menjalankan bisnis gelapnya yang lazim dilakukan di Papua.

"Seperti mem-back up illegal loging, prostitusi, dan pemasok miras. Ditambah lagi, buramnya sepak terjang militer Indonesia atas kejahatan terhadap kemanusiaan di tanak Papua sejak aneksasi Papua ke Indonesia, 1 Mei 1963," ujarnya.
Di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), anggota Komisi II DPR H Fahri Hamzah mengaku optimis Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan menyetujui rencana pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa (PPS).
Hal tersebut karena DPR telah menyetujui RUU pembentukan DOB. “Kita mengharapkan agar RUU tersebut disahkan DPR menjadi UU sebelum pemilu legislatif 2014," katanya.

Selasa, 16 September 2014

Danau Makamo, Miniatur Pulau Irian Jaya

ungkapan yang tepat untuk Danau Makamo. Perairan yang tersembunyi di Kabupaten Dogiyai – Provinsi Papua ini masih sangat alami. Oleh masyarakat sekitar danau ini dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan yakni sebagai sumber makanan bergizi, karena banyak terdapat ikan dan di sekitar danau banyak hidup hewan-hewan kecil.

Dikelilingi lembah hijau yang menawan, telaga seluas 1.500 Ha ini menyimpan sejuta potensi. Yang unik dari Danau Makamo adalah bentuknya yang nampak mirip dengan pulau Irian Jaya.

Keindahan dan pesona tanah Papua terlukis di perairan.

Tour De Indonesia menghadirkan eksplorasi Danau Makamo karena belum terjamah oleh wisatawan, padahal danau ini sangat indah dan memiliki potensi wisata yang sangat besar apabila dieksplorasi lebih jauh.

yang terindah diatas senandung awan, gunung semenjang Odedimi yang selalu menjadi tempat hiburan bagi orang dewasa maupun anak-anak sekolah sebagai tempat rekreasi yang paling menyenangkan.
telaga Makamo inipun memiliki kadar air yang sangat bagus untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit bila di minum, langsung dari sumber airnya (di puduu tetaida).
Danau Makamo ini dahulu kala sangat luas dan besar, namun setelah dibuat got, parit sehingga sekarang semakin mengecil dan sedang dan akan tertutupi oleh rumput (titi duba). Air danau maka keluar mengalir dari kepala air kepoyokaibo ya kotu mengalir menuju abaimaida melewati beberapa desa yakni: Bukapa, Putapa dan Muniyopa bermuara ke Sungai Mauwa di depan SD YPPK Muniyopa mengalir menuju kali Edege.

Seputar Tanah Papua Pesona Telaga Makamo, Belum Dimanfaatkan Pemerintah Dogiyai


Sekitar lokasi Telaga Makamo masih terdapat banyak rumput tinggi. Bahkan lokasi rawa dan rerumputan hijau ini makin menebal hingga menutupi lokasi telaga. “Sebenarnya lokasi Telaga ini bisa dimanfaatkan sebagai areal wisata atau pemanfaatan pendapatan daerah oleh pemerintah. Tapi potensi ikan serta produksi ekosistem terbiarkan tanpa perawatan dan pemeliharaan baik. Ke depan kalau tidak ada perhatian, maka ini rugi bagi manusia dan pemerintah sendiri,” Ungkap Pak Guru Petrus Dogomo, Senin (3/10).
Danau Telaga Makamo selain berpotensi sebagai lokasi wisata, juga warga jauh sebelumnya memanfaatkan lokasi telaga sebagai sumber potensi makanan bergizi. Seperti diungkapkan Goupouga Goo, di sekitar lokasi Telaga terdapat jenis serangga berpotensi sebagai makanan bergizi, dalam bahasa setempat (Suku Mee) disebut dengan istilah: Tani, Yukuga serta ikan dan berudu. “Binatang-binatang kecil ini, sejak moyang sampai detik ini memiliki sumber protein bagi anak kecil ataupun bagi orang dewasa. Selain itu, Tani dan Yukuga juga dipergunakan obat ketika jatuh sakit,” jelas Goo kepada Tabloidjubi.com.  Secara mitos, air Telaga inipun terkadang dipergunakan warga untuk pengobatan luka, sakit malaria dan jenis penyakit lainnya dengan cara minum atau mandi di telaga tersebut.
Bila dipandang dari posisi Timur Telaga, danau ini menyerupai bentuk kasuari, serta terletak kurang lebih 3,4kilometer dari pusat Kota Kabupaten Dogiyai, persisinya diapit Bukit Odeedimi dan Dadiyai Distrik Kamu Utara. “Telaga  ini kalau mau dimanfaatkan  sebagai sumber wisata ataupun meningkatkan kapasitas potensi ekosistem yang ada, mestinya pemerintah kabupaten melalui dinas terkait mengalokasikan dana APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Dogiyai –red). Sehingga pengelolahan dan pemanfaatkan bisa dimaksimalkan,” ungkap Frans Goo, Staff Distrik Kamu Utara.
Dijelaskan lebih lanjut, pemerintah distrik belum tentu mengerjakan sendiri, karena telaga berpotensi ini bermuara hingga puluhan kilometer melalui Kali Makamo di Distrik Kamu hingga ke Distrik Kamu Selatan. Sangat disayangkan, sebab ratusan pegawai pemerintah di Eksekutif maupun Legislatif Pemerintah Dogiyai semasa kecil hingga bisa bersekolah, Mereka sebenarnya dibesarkan serta bisa bersekolah dan menjadi orang pintar karena kekeyaan makanan bergizi di Lembah Hijau
Selain lembah hijau, Wilayah Kamu Kabupaten Dogiyai memiliki satu telaga kecil yang sering disebut Danau Makamo. Ironisnya akibat perkembangan, Telaga inipun terancam rusak dan tak terawat akibat minimnya perhatian pemerintah setempat.

Makamo, Danau Berbentuk Pulau Papua yang Tersembunyi

Makamo di Kabupaten Dogiyai, Papua, merupakan danau yang sangat indah dengan pemandangan yang masih alami. Uniknya, danau ini berbentuk seperti Pulau Papua. Sayang, potensi Makamo tidak dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat dan

Selain keindaan alam, di wilayah Kamu, Kabupaten Dogiyai terdapat satu telaga kecil yang disebut juga Danau Makamo. Danau ini memiliki luas 1.500 hektar dan berada pada ketinggian 1.700 mdpl. Tidak heran bila kawasan ini punya udara yang sejuk dan pemandangan alam yang sangat indah.

Perpaduan antara keindahan danau dengan dataran tinggi dan bukit-bukit yang mengelilinginya memberikan kesejukan tersendiri. Di sekitar danau ini juga menjadi tempat bermukim suku asli Papua, yaitu Suku Mee.

Selain berpotensi sebagai lokasi wisata, dahulu warga memanfaatkan lokasi Danau Makamo untuk mencari sumber potensi makanan bergizi. Di sekitar telaga ini terdapat serangga yang menjadi makanan bergizi untuk warga sekitar. Dalam bahasa Suku Mee disebut dengan tani, yukuga, ikan, dan berudu.

Sejak zaman nenek moyang sampai sekarang, binatang-binatang kecil ini menjadi sumber protein untuk anak kecil ataupun orang dewasa. Menurut mitos yang berkembang di warga setempat, air telaga ini terkadang dipergunakan untuk pengobatan luka, sakit malaria, dan jenis penyakit lainnya dengan cara diminum atau digunakan untuk mandi.

Bila kita memandang telaga ini dari posisi timur, bentuknya menyerupai burung kasuari atau Pulau Papua. Kurang lebih 3,4 km dari pusat Kabupaten Dogiyai, wistawan bisa menemukan danau indah ini. Telaga ini juga diapit oleh Bukit Odeedimi dan Dadiyai di Distrik Kamu Utara.

Kalau saja mau dimanfaatkan sebagai sumber wisata atau meningkatkan kapasitas ekosistem yang ada, pastinya telaga ini akan semakin indah. Ironisnya, akibat maraknya pengembangan dan minimnya perhatian pemerintah dan masyarakat setempat, telaga ini terancam rusak dan tak terawat.

Di sekitar lokasi Telaga Mekamo masih terdapat banyak rumput-rumput tinggi. Bahkan lokasinya berawa dan rumput hijaunya semakin menebal hingga menutupi telaga. Sebenarnya lokasi Telaga ini bisa dimanfaatkan sebagai areal wisata atau pemanfaatan pendapatan daerah oleh pemerintah setempat.
pemerintah setempat.

TELAGA INDAH YANG DI APIT DUA GUNUNG BENTUK PULAU PAPUA

telaga makamo adalah telaga yang tersembunyi diantara dua gunung yang menyerupai pulau Papua yang sangat indah. Makamo di Kabupaten Dogiyai, Papua, merupakan danau yang sangat indah dengan pemandangan yang masih alami. Uniknya, telaga ini berbentuk seperti Pulau Papua. Sayang, potensi Makamo tidak dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat dan pemerintah setempat.
Selain keindahan alam, di Wilayah Kamu, Kabupaten Dogiyai terdapat satu telaga kecil yang disebut juga telaga Makamo. Danau ini memiliki luas 1.500 hektar dan berada pada ketinggian 1.700 mdpl. Tidak heran bila kawasan ini punya udara yang sejuk dan pemandangan alam yang sangat indah.

Perpaduan antara keindahan telaga dengan dataran tinggi dan bukit-bukit yang mengelilinginya memberikan kesejukan tersendiri. Di sekitar danau ini juga menjadi tempat bermukim suku asli Papua, yaitu Suku Mee fam/ marga Dogomo dan Tebai.
Selain berpotensi sebagai lokasi wisata, dahulu warga memanfaatkan lokasi Danau Makamo untuk mencari sumber potensi makanan bergizi. Di sekitar telaga ini terdapat serangga yang menjadi makanan bergizi untuk warga sekitar. Dalam bahasa Suku Mee disebut dengan tanu, yukuga, ikan, dan berudu,Udii dan Tege, Kupiyai.

Sejak zaman nenek moyang sampai sekarang, binatang-binatang kecil ini menjadi sumber protein untuk anak kecil ataupun orang dewasa. Menurut mitos yang berkembang di warga setempat, air telaga ini terkadang dipergunakan untuk pengobatan luka, sakit malaria, dan jenis penyakit lainnya dengan cara diminum atau digunakan untuk mandi.

Bila kita memandang telaga ini dari posisi timur, bentuknya menyerupai burung kasuari atau Pulau Papua. Kurang lebih 3,4 km dari pusat Kabupaten Dogiyai, wistawan bisa menemukan danau indah ini. Telaga ini juga diapit oleh Bukit Odeedimi dan Dadiyai di Distrik Kamu Utara.

Kalau saja mau dimanfaatkan sebagai sumber wisata atau meningkatkan kapasitas ekosistem yang ada, pastinya telaga ini akan semakin indah. Ironisnya, akibat maraknya pengembangan dan minimnya perhatian pemerintah dan masyarakat setempat, telaga ini terancam rusak dan tak terawat. Di sekitar lokasi Telaga Mekamo masih terdapat banyak rumput-rumput tinggi. Bahkan lokasinya berawa dan rumput hijaunya semakin menebal hingga menutupi telaga. Sebenarnya lokasi telaga ini bisa dimanfaatkan sebagai areal wisata atau pemanfaatan pendapatan daerah oleh pemerintah setempat.

telaga yang terindah diatas senandung awan, gunung semenjang Odedimi yang selalu menjadi tempat hiburan bagi orang dewasa maupun anak-anak sekolah sebagai tempat rekreasi yang paling menyenangkan.

telaga Makamo inipun memiliki kadar air yang sangat bagus untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit bila di minum, langsung dari sumber airnya (di puduu tetaida).

Danau Makamo ini dahulu kala sangat luas dan besar, namun setelah dibuat got, parit sehingga sekarang semakin mengecil dan sedang dan akan tertutupi oleh rumput (titi duba). Air danau maka keluar mengalir dari kepala air kepoyokaibo ya kotu mengalir menuju abaimaida melewati beberapa desa yakni: Bukapa, Putapa dan Muniyopa bermuara ke Sungai Mauwa di depan SD YPPK Muniyopa mengalir menuju kali Edege.

Kamis, 11 September 2014

Bale: La Liga Buat Aku Jadi Pesepakbola yang Lebih Baik

Pemain Real Madrid, Gareth Bale, menilai bahwa La Liga sedikit berbeda dengan Premier League. Meski begitu, dia menyebut bahwa Liga Spanyol membuat dirinya menjadi pesepakbola yang lebih baik.

Bale sudah satu musim bermain untuk El Real. Pemain asal Wales itu sudah bermain sebanyak 49 pertandingan dengan sumbangan 23 gol.

Dengan performa apik itu, Bale sedikitnya sudah menyumbangkan tiga trofi baik mayor maupun minor untuk Madrid. La Decima, Copa del Rey musim lalu, dan juga gelar juara Piala Super Eropa 2014.

Bale kembali unjuk kebolehan saat tim nasional Wales ketika melakoni pertandingan pertama kualifikasi Piala Eropa. Dia mencetak brace saat Wales menang 2-1 atas Andora.

Bale pun mengungkapkan bahwa La Liga memang sudah meningkatkan kemampuan bermainnya.

"Jelas Premier League sangat-sangat bagus, dan Spanyol sangat bagus. Tapi, saya pikir itu sangat berbeda," kata Bale di Standart.

"Jika Anda telah bermain di Premier League dan Anda hijrah ke Spanyol, Anda bisa belajar cara bermain sepakbola yang baru dan perbedaan mengenai permainan Anda yang mungkin tidak akan Anda pelajari andai bertahan di Premier League."

"Buatku, Aku pikir ini meningkatkan permainanku, itu membuatku menjadi pemain yang lebih baik dan membuatku belajar lebih jauh lagi mengenai sepakbola yang positif," imbuhnya.

Ancelotti Komentari Kepindahan Morata dan Lopez ke Italia



Baik Morata maupun Lopez pindah dengan alasan ingin mendapatkan kesempatan main lebih banyak. Morata bergabung dengan Juventus, sementara Lopez kini berseragam AC Milan.

Dengan usia yang baru 21, Morata memang membutuhkan kans main lebih banyak. Hal tersebut sulit untuk didapatkannya jika masih bersama Real Madrid.

"Saya penasaran melihat permainannya di Italia. Saya mengenalnya dengan baik dan dia harus bermain secara reguler karena dia masih muda," ujar Ancelotti seperti dilansir AS.

Morata dibeli Juventus dengan harga 20 juta euro dan menandatangani kontrak selama lima tahun. Namun, Madrid punya opsi untuk membelinya kembali di masa depan.

Sementara, Lopez pindah lantaran dirinya harus bersaing dengan Iker Casillas di Madrid. Dalam dua musim terakhir, Lopez memang menjadi pilihan Madrid untuk pertandingan-pertandingan liga, namun tetap saja sulit untuk menggeser posisi Casillas.

"Di Madrid, dia harus bersaing dengan Casillas; dia akhirnya memutuskan untuk mencari tantangan baru, gaya main yang berbeda di liga yang berbeda."

"Dia adalah kiper berkualitas, pekerja keras, dan amat berdedikasi. Dia menginginkan stabilitas, yang mana menjadi alasannya meninggalkan Madrid," kata Ancelotti.
Manajer Real Madrid, Carlo Ancelotti, mengomentari kepindahan dua mantan anak buahnya ke Italia, Alvaro Morata dan Diego Lopez. Di antara keduanya, Ancelotti mengaku penasaran dengan sepak terjang Morata.

Lima Tahun Lalu Diburu Juve dan Madrid, D'Agostino Kini Main di Serie D

Masih ingat Gaetano D'Agostino? Beberapa tahun lalu dia pernah jadi bintang di Serie A dan diburu dua klub top Eropa. Tapi, nasib kini membawanya ke klub antah berantah yang bermain di Serie D.

D’Agostino pernah menimba ilmu di akademi Palermo sebelum AS Roma merekrutnya pada 1998. Namun, namanya baru mulai menanjak setelah dia pindah ke Udinese pada tahun 2006.

Selama memperkuat Udinese, D’Agostino tampil secara reguler dan menunjukkan performa yang konsisten. Pemain berposisi gelandang ini dikenal memiliki umpan-umpan akurat. Pintu tim nasional Italia pun terbuka untuknya. Dia tercatat punya lima caps bersama Gli Azzurri.

Musim 2008/2009 adalah musim terbaik D'Agostino. Tampil pada 36 pertandingan Serie A, dia mencetak 11 gol sepanjang musim.

Berkat performa cemerlangnya, D'Agostino pun dikejar oleh Juventus. Raksasa Spanyol, Real Madrid, juga ingin memboyongnya ke La Liga. Tapi, karena berbagai alasan, transfer tak terealisasi dan dia akhirnya tetap bertahan di Udinese.

"Pada musim panas 2009 saya mengira akan bergabung dengan Juventus karena semuanya sudah beres. Saya sudah bicara dengan (pelatih Juve saat itu) Ciro Ferrara dan ada antusiasme yang besar. Kemudian setelah tiga bulan ke sana ke mari, semuanya berantakan," kenang D'Agostino yang dikutip Football Italia.

"Adapun untuk Real Madrid, mantan pengacara saya masih punya tiket pesawat ke Madrid. Negosiasinya sangat serius," katanya.

"Dalam sepakbola, pembicaraan dilakukan oleh para direktur dan presiden. Jadi, Anda harus bertanya ke mereka apa yang sebenarnya terjadi," ujar pemain yang kini berusia 32 tahun ini.

Sempat membela Fiorentina, Siena, dan Pescara, D'Agostino kini akan memulai lembaran baru dalam kariernya. Dia dikontrak selama setahun oleh Fidelis Andria, klub yang berkompetisi di Serie D. Serie D adalah kompetisi non-profesional dan merupakan kasta keempat dalam hierarki Liga Italia.

"Pekan ini saya menerima banyak telepon dan proposal-proposal menarik, tapi mereka selalu mengulur-ulur waktu dan saya punya feeling klub-klub ini tak benar-benar ingin menuntaskan pembicaraan," ujar D'Agostino.

"Dengan Fidelis Andria, semuanya selesai dalam sehari. Saya terkesan dengan passion mereka. Saya punya hasrat yang luar biasa untuk bermain karena saya merindukan lapangan sepakbola dan sangat termotivasi," katanya.

Tim Berkuda dan Rowing ke Asian Games 2014 dengan Biaya Sendiri

Manajer tim rowing, Budiman Setiawan, mengatakan butuh biaya sekitar 17 ribu dolar AS untuk biaya keberangkatan para atletnya ke Incheon. Termasuk di dalamnya biaya penginapan, makan, dan lainnya hingga atlet village dibuka 15 September nanti.

"Sampai saat ini PB PODSI yang membiayai kebutuhan semua saat atlet berada di sana. Seperti penginapan, transport, makan, dan tiket. Penginapan pun cari hotel yang murah dekat venue sampai nanti atlet village dibuka."

Baik berkuda maupun rowing memang memerlukan adaptasi di Incheon. Pasalnya, kondisi tempat latihan dengan lokasi pertandingan yang akan mereka lakoni di Korea jauh berbeda.

"‎Kami butuh aklimatisasi untuk mencapai peak perfomance. Biasanya kami latihan di ketinggian 1.500 mdpl (meter di atas permukaan laut) sementara di Korea kami akan bermain di ketinggian 350 mdpl. Bisa dibilang kadar oksigennya lebih tipis sehingga kami perlu berangkat lebih dulu untuk adaptasi," urainya.

Tion pun mengungkapkan hal senada. Adaptasi diperlukan untuk meraih kondisi terbaik saat di Korea nanti. "Ya, kebetulan atlet-atlet kami sudah senior semua sehingga untuk masalah seperti ini pihaknya sudah fight dan tidak terganggu mentalnya. Dari awal mereka kan berjuang untuk meraih medali dan kami tetap optimistis bisa," kata Tion.

Bupati Dogiyai : PNS dan Rakyat Wajib memiliki KTP Elektronik sebagai syarat mutlak dalam administrasi Birokrasi.

Tanpak, Bupati Kabupaten Dogiyai, Drs.Thomas Tigi, Ketika melakukan Perekan Kartu Tanda Penduduk-Elektronik Di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Dogiyai, Kemarin di Dogiyai, (Insrt Foto: Herman Anouw.)
Dogiyai (rasudofm) : Saya minta kepada seluruh rakyat dan Pegawai Negeri Sipil, TNI/POLRI yang ada di Kabupaten Dogiyai agar memiliki Kartu Tanda Penduduk Elektronik ( KTP-EL), Karena kartu tersebut akan menjadi syarat utama untuk kebutuhan kita kedepan dalam administrasi birokrasi, selain itu dengan memiliki KTP-Elektronik ini segala macam permohonan bantuan dana akan direalisasikan,”Ujar Bupati Kabupaten Dogiyai, Drs Thomas Tigi, Ketika usai merekam Kartu Tanda Penduduk Elekronik (KTP-El) Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Dogiyai,”Kemarin, di Dogiyai.
Menurut Bupati Dogiyai, Kartu Tanda Penduduk Elektronik ini sama dengan jantung, karena segala kebutuhan dalam birokrasikan akan difungsikan kartu ini, dan Kartu Tanda Penduduk Nasional akan ditiadakan pada akhir ini,” Kata Thomas Tigi.
Selain itu, Bupati juga meminta agar seluruh Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Dogiyai agar wajib memiliki KTP El ini, karena segala kebutuhan dalam birokrasi kedepan akan disertakan salah satu syaratnya itu tentang Kartu Tanda Penduduk Elekronik ini,
“Saya minta kepada seluruh Pegawai Negeri Sipil agar melakukan perekaman Kartu Elekronik ini, karena di Dinas Kependuduk Dan Catatan Sipil Kabupaten Dogiyai udah lengkap fasilitas untuk dilakukan perekaman, dan seluruh pegawai agar wajib dilakukan perekaman, karena kedepan dalam administrasi birokrasikan akan diterapkan Kartu Tanda Penduduk Elektronik ini,” Ujar Bupati.
Selain itu, Dalam pelaksanaan Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil akan diterapkan salah satu syaratnya akan disertakan Kartu Tanda Penduduk Elektronik, sebab hal ini udah ada intruksi dari Kementerian Dalam Negeri di Jakarta, karena itu, tanpa Kartu Tanda Penduduk Elektronik ini tidak akan dibantu dalam dalam Penerimaan Pegawai Negeri Sipil Maupun dalam mengurusi Kebutuhan dalam birokrasi,
“Saya harap agar seluruh Rakyat Kabupaten Dogiyai, agar merekam serta memiliki Kartu Tanda Penduduk Elekronik Ini,” Ujar Bupati Dogiyai.
Terkait dengan hasil pemutakhiran data kependudukan yang baru dilakukan pemerintah, yang menunjukkan penduduk wajib Kertu Tanda Penduduk (KTP) belum seluruhnya memperoleh Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el), pemerintah memperpanjang masa berlaku KTP Non Elektronik hingga 31 Desember 2014.
Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa perpanjangan merekam KTP elektronik pada akhir tahun ini, hal ini tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2013 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2009 tentang Penerapan Kartu Tanpa Penduduk Berbasis Nomor Induk Kependudukan Secara Nasional, yang ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 27 Desember 2013 lalu, dan sebelumnya, sesuai Peraturan Presiden Nomor 126 Tahun 2012 masa berlaku KTP Non Elektronik dinyatakan berakhir pada 31 Desember 2013,” Jelasnya.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Dogiyai, Willem Kegiye,Amd.Pd.S.Ip juga menyebutkan bahwa dalam Perpres ini, Kartu Tanda Penduduk Elektronik yang selanjutnya disingkat KTP-el adalah Kartu Tanda Penduduk yang dilengkapi cip, yang merupakan identitas resmi penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh Instansi pelaksana.
“KTP-el merupakan identitas resmi bukti domisili penduduk, bukti diri penduduk untuk mengurus kepentingan yang berkaitan dengan administrasi pemerintahan, dan bukti diri penduduk untuk pengurusan kepentingan pelayanan publik di Instansi Pemerintah Daerah, Lembaga Perbankan, dan Swasta yang berkaitan dengan dan tidak terbatas pada Perizinan, Usaha Perdagangan, Jasa Perbankan, Asuransi, Perpajakan, dan Pertanahan,” bunyi Pasal 10B Ayat (1a,b,c) Perpres No. 112/2013 itu.” Ujar Willem.
Lanjutnya, Instansi Pemerintah, Pemerintah Daerah, Lembaga Perbankan, dan swasta wajib memberikan pelayanan bagi penduduk dengan dasar KTP-el, dengan tidak mempertimbangakan tempat penerbitan KTP-el, itu Ketegasan Undang-Undang, maka setiap warga agar memiliki KTP.El ini,
Selain itu, Instansi Pemerintah, Pemerintah Daerah, Lembaga Perbankan, dan swasta tetap memberikan pelayanan kepada penduduk yang memiliki KPT Non Elektronik dengan lingkup kabupaten/kota tempat penerbitan KTP Non Elektronik sampai dengan akhir 31 Desember 2014, hal ini sesuai dengan ketegasan Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2013 tentang Instansi Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Lembaga Perbankan wajib melaporkan penyelenggaraan pelayanan sebagaimana dimaksud melalui Menteri Dalam Negeri setiap 6 (enam) bulan sekali sampai dengan 31 Desember 2014.
Selain itu, Kepala Dinas Kependudukan juga menjelaskan bahwa untuk mengakomodasi pelayanan kartu tanda penduduk (KTP) elektronik dan untuk meningkatkan kemampuan operator dalam melaksanakan penerbitan KTP eletronik bagi masyarakat di Kabupaten Dogiyai telah siap, karena pelayanan maupun operatornya sudah ada,”Katanya.
KTP Elektronik memiliki spesifikasi dan format KTP Nasional dengan sistem pengamanan khusus sebagai identitas resmi. Setiap penduduk wajib memiliki KTP. "Setelah verifikasi data, mereka akan diambil dan direkam mulai dari wajah, tanda tangan hingga sidik jari," katanya.(rsdfm/Herman Anou)
Amnesti Internasional terus merima laporan yang kredibel tentang pelanggaran-pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang terjadi seantero di Papua. Pemerintah Indonesia dinilai tidak konsisten dengan kewajiban HAM yang berlaku.

Dalam konteks ini berbagai pelanggaran HAM oleh pasukan keamanaan merupakan kegagalan pemerintah RI untuk mengindonesiakan rakyat Papua. Menetapkan agenda-agenda prioritas atas HAM menjadi hal yang teramat kompleks bagi pemerintah Indonesia.

Maka untuk pemerintahan baru yang pernah terjadi dalam sejaranya pun, mereka tidak bertanggunjawab dalam mengisi kemerdekaannya, seperti pembatasan hak berekspresi dan beragama serta pemindahan akvitis-aktivis politik damai, terutama saudara-saudara di Papua dan Aceh.

Juga masih berlangsung penindasan, diskriminasi yang terus menerus atas perempuan dan marginalisasi serta  pembiaran orang asli Papua dalam segala lini. Bahkan hukuman mati pun berlangsung bagi rakyat Papua dari tahun 1969 sampai saat ini.

Lalu, tidak ada sama sekali perkembangan dalam melakukan  reformasi yang dibutuhkan di bidang hukum dan kebijakan untuk mengerangi impuinitas dan penyelesaian pelanggaraan HAM di masa lalu terutama kejahatan berdasarkan  hukum Indonesia dan hukum internasional. Maka diharapkan agar pemilihan presiden mendatang mesti menyediakan kesempatan bagi kandidat-kandidat presiden untuk menanggapi situasi masalah HAM Papua dalam bingkai NKRI dalam kampanye terbuka melalui media massa.

Karena itu saya berpendapat, Amnesty pasti sudah akan menyerukan kepada semua kandidat presiden untuk harus memegang komitmen yang berpihak menindaklanjuti agenda-agenda HAM berikut ini, jika mereka ingin memegang Papua dalam koridor pemerintahan Indonesia selanjutnya:
1. Menjamin HAM oleh pasukan keamanan.
2. Menghormati dan melindungi kebebasan berpikir, berargumentasi dan  beragama.
3. Menegakan hak kebebasan berekpresi.
4. Menegakkan hak prempuan.
5. Menghormati HAM di Papua
6. Mengakhiri penggunaan hukuman mati.
7. Mempromosikan dan melingungi HAM di Papua.

Wajah Pelanggaraan HAM di Papua

Negara Kesatuan Republik  Indonesia (NKRI) tidak pernah alpa melakukan Pelanggaraan  HAM di Papua. Ada realitas kongkret bahwa orang Papua kapan dan di mana  saja dibunuh bagaikan hewan oleh NKRI.

Pelanggaraan HAM kembali terjadi pada Jumat 16/05/2014 di Waena Jayapura. Ada tiga orang ditangkap, dipukul dan dipenjarakan dalam peristiwa tragis ini.  Peristiwa penangkapan  itu dipimpin AKPB Alfred Papare S.ik dan Kiki Kurnia, wakil Kapolres Kota Jayapuara di ruang Badan Ekskutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik  Universitas Cenderawasih (BEM Fisip Uncen).

Tindakan yang dikalukan oleh Alfred Papare dengan Kiki Kurnia sangat tidak professional. Mesti sebagai aparat penegak hukum, anda harus tahu aturan main. Anda jangan mengambil simbolitas sebagai penegak hukum tapi perlu tahu nilai-nilai penegak hukum, mana yang mesti anda terapkan atau tidak kepada masyarakat.

Karena setahu saya, tugas penegak hukum adalah melindungi, mengayomi dan menjaga, baik kepada masyarakat, pejabat maupun mahasiswa dan dosen. Namun dari dulu sampai sekarang, realita yang terjadi adalah penyiksaan, pemenjaraan, pemukulan secara tidak manusiawi, pelecehan dan perendahan harkat dan martabat manusia lebih khusus kepada aktivis-aktivis pejuang Papua merdeka. Itu semua salah.

Peristiwa yang sama -bahkan berlebihan- juga terjadi atas orang Papua Barat pada bulan Oktober  16/10/2013 di depan Gapura Uncen Abepura, Papua. Pada saat itu, penolakan Otonomi Khusus (Otsus) Plus dilakukan oleh gerakan pemuda, pelajar, aktivis, mahasiswa dan rakyat Papua (Gempar) juga pemerintah bersama TNI/Polri tidak kalah membantai aksi Gempar. Ada terjadi penangkapan atas mahasiswa Uncen, Ottow dan Gesler, Stikom Muhammadiah, Universitas Teknologi dan Sains (USTJ) dan sejumlah mahasiswa dari seluruh kampus yang ada di kota Jayapura. Mereka yang jadi korban kekerasan militer sebanyak 160 orang. Itu watak NKRI bagi Papua.

Situasi demikian sudah pernah dipublikkasikan melalui media massa yang ada. Semua  tindakan NKRI  lakukan itu semua media yang ada. Baik lokal, nasional maupun internasional. Publiksasi kekersan pemerintah itu pun dilakukan oleh lembaga-lembaga kemanusian, diantaranya Komnas  HAM, ELSHAM, bahkan Amnesti Internasional. Lagi-lagi, media masa pula menjadi tempat maraknya publikasi tindakan kekersan NKRI terhadap orang Papua. Karena itu, tidaklah berlebihan apabila H.E Mr Moana Calcases Kolosil, Perdana Menteri Vanuatu sudah dan sedang membawa masalah Papua ke sidang tahunan PBB.

Sekalipun ada pukulan keras dari Vanuatu terhadap tindakan pemeritah RI di Papua selama ini, tetapi sama saja, kondisi Papua tak berubah. Pemerintah malah menghabisi rakyat Papua melalui cara dan tindakan yang lebih keji lagi. Indonesia tidak merasa bersalah dan bertambah kepala batu pula sekalipun sudah ada teguran keras dari negara-negara luar temasuk Vanuatu.

Contoh barunya, pada 20/05/2014, orang Papua yang tergabung dalam Solidaritas Pemuda dan Mahasiswa Papua (Solpap) turun berekspresi untuk meminta segera bertanggunjawab atas perang suku yang terjadi di Timika, yang mengakibatkan korban warga Timika yang tidak sedikit jumlahnya. Dikabarkan bahwa 105 orang asli Papua di Timika yang mati dibunuh oleh pemerintah dengan memperalat masyarakat suku-suku bangsa di Timika.

Yang menjadi aktor dan pelaku utama atas konflik itu adalah TNI/ Polri dan pemerintah serta Freeport Indonesia. Karena itu aksi yang dilakukan oleh Solpap merupakan tuntutan moral dan iman kepada  Gubernur dan Wakil Gubernur Papua serta Polda dan Pangdam Papua untuk segera bertindak menyelesaikan berbagai konflik tersebut.

Memang, misi kemanusiaan itu selalu saja dianggap sebagai tindakan bodoh oleh pemerintah. Pandangan bodoh ini dinyatakan oleh pemerintah ketika Solpap menghadap pemerintah di depan Asrama Timika jam 09.00 pagi WPB. Mereka mengatakan, Gubernur, Polda dan Pandam saat tidak ada di tempat, kata polisi utusan Polda Papua dengan muka membatu.

Padahal Gubernur dan jajarannya itu sudah ada di kantor. Alasan yang dilontarkan polisi bukan hal baru bagi kami orang Papua. Sebernarnya mereka mau membungkam misi kemanusian orang Papua karena peristiwa konflik di Timika antara suku Migani, Mee dan Dani, damal, Dauwa itu adalah setingan dari BIN, Bais, Intelijen, Lemisi, BMP, dan LMRI serta pemerintah dan FT.Freeport.

Bagaimana pencuri mengakui bahwa saya pencuri ketika diadili di depan publik?  Jadi amat dimaklumi kalau polisi bikin alasan yang tidak logis. Lebih jelas lagi itu polisi larang kami untuk turun jalan atau long march. Semua ini mau menggambarkan secara jelas tindakan kekerasan NKNRI terhadap keberadaan Papua dari tahun ketahun.
Bagi rakyat Papua, semua kasus buruk (pelanggaraan HAM) itu sudah menjadi pengalaman harian.

Pengalaman ini biasanya disebut sebagai suatu memorial passionis, yang tak pernah akan terlupakan dari ingatan rakyat Papua karena hanya bukan  sekali saja terjadi. Namun pengalaman pahit itu mengandung sekian juta pelanggaraan buruk  yang tak dibahasakan.

Orang Papua selalu bertanya, kapankah konflik akan berakhir? Atau apakah masyarakat Internasional yang cinta akan HAM juga berpikiran bahwa rakyat Papua harus dihabisi bersama habisnya burung  Cenderawasih dan emasnya di Papua? Apakah ada tindakan kebijaksanaan oleh PBB dalam menuntaskan konflik Papua secara menyeluruh demi Papua Damai?
Semua orang dewasa yang bekerja di bumi Indonesia, salah satu tujuannya adalah untuk mendapatkan uang guna dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Sudah banyak pula orang dewasa yang menyadari bahwa dalam upayanya bekerja tersebut ada kemungkinan resiko yang harus dia hadapi dan harus diantisipasi. Cukup banyak orang dewasa yang memahami bahwa untuk beberapa hal dalam hidup, mereka membutuhkan waktu cukup panjang untuk dapat memilikinya kelak.
Saya akan coba jabarkan satu per satu. Para pembaca tentu setuju, apapun profesi kita saat ini, ketika kita bekerja dan menghasilkan uang, uang tersebut kita gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup kita, dan selebihnya kita tabung untuk kebutuhan di masa yang akan datang. Namun faktanya, menabung di Bank, dalam jumlah tertentu hasilnya dana tidak berkembang, malah sebaliknya dana kita akan tergerus oleh biaya-biaya yang timbul, belum lagi faktor inflasi yang menjadikan nilai uang kita semakin lemah dari waktu ke waktu.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, saya ingin mengajak pembaca untuk lebih melek finansial. Minimal masing-masing pembaca pada akhirnya dapat membuat rencana keuangan yang sesuai untuk diri dan keluarganya.
Cara pertama, cara yang banyak dilakukan oleh orang kebanyakan adalah menabung rutin di Bank, dengan nilai yang sudah ditentukan. Pihak menyebut cara ini dengan nama Tabungan Berjangka. Namun sayang bila nasabah mengalami sesuatu sehingga tidak memiliki kemampuan untuk menabung dengan nilai yang sudah ditentukan tadi, program tabungan berjangka ini menjadi berhenti. Bila sang nasabah sakit kritis, tabungan pun lama-kelamaan akan terkuras habis untuk menutupi biaya Rumah Sakit dan sebagainya. Dengan cara ini, Nasabah belum terlindungi dengan baik, karena masih akan dihadapkan pada persoalan keuangan terkait penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup selanjutnya.
Cara kedua, seseorang mulai mengkombinasikan menabung di Bank dan memiliki polis asuransi kesehatan. Pada saat nasabah tersebut mengalami sakit kritis, pihak asuransi memberikan sejumlah uang pertanggungan sesuai dengan perjanjian di awal. Namun lagi-lagi nasabah masih akan dihadapkan pada persoalan keuangan terkait penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup selanjutnya.
Cara ketiga, seseorang memilih produk tabungan yang didalamnya terkandung fungsi investasi dan juga proteksi, dengan benefit antara lain:
a. Dapat terlindungi ketika mengalami sakit kritis.
b. Proses menabung dapat diteruskan.
c. Mendapat layanan RS yang sesuai dengan pilihan kemampuannya.
d. Mendapat tunjangan kesehatan yang sesuai dengan pilihan kemampuannya.
e. Apabila nasabah meninggal dunia, ahli waris dapat menerima warisan sesuai dengan jumlah pertanggungan yang dipilihnya.
f. Mendapat return investasi yang lebih tinggi dari bunga Bank yang berlaku pada umumnya.
g. Mendapatkan bagi hasil usaha.
Ketiga cara ini bisa dipilih dan diterapkan oleh masing-masing pembaca. Cara nomor tiga tentu memberikan manfaat yang lebih komprehensif dibandingkan nomor satu atau nomor dua. Cara mana yang akan Anda pilih, jawabannya saya kembalikan kepada masing-masing pembaca.

kata-kata motivasi

By SALTEB
Jangan mencari kawan yang membuat Anda merasa nyaman, tetapi carilah kawan yang memaksa Anda terus berkembang.
DENIP IPOUGAI PIGOME
Bila Anda berpikir Anda bisa,maka Anda benar. Bila Anda berpikir Anda tidak bisa, Anda pun benar… karena itu ketika seseorang berpikir tidak bisa, maka sesungguhnya dia telah membuang kesempatan untuk menjadi bisa.

Alexander Graham Bell
Konsentrasikan pikiran Anda pada sesuatu yang Anda lakukan Karena sinar matahari juga tidak dapat membakar sebelum difokuskan.

Bhagavad Gita
Manusia dibentuk dari keyakinannya. Apa yang ia yakini, itulah dia.

Jack Trout
Bekerja lebih keras tidak lebih efektif dari bekerja lebih pintar.

Thomas Stanley
Kebanyakan milyuner mendapat nilai B atau C di kampus. Mereka membangun kekayaan bukan dari IQ semata, melainkan kreativitas dan akal sehat.

Albert Einstein
Imajinasi lebih penting daripada pengetahuan.

Walt Disney
Jika Anda dapat memimpikannya, Anda dapat melakukannya.

Eleanor Roosevelt
Masa depan adalah milik mereka yang percaya pada indahnya mimpi-mimpi mereka.

Peter F. Drucker
Cara terbaik meramalkan masa depan Anda adalah dengan menciptakan masa depan itu sendiri.

Mahatma Gandhi
Kita harus menjadi perubahan yang ingin kita lihat di dunia.

Peter F. Drucker
Dalam setiap kisah sukses, Anda akan menemukan seseorang yang telah mengambil keputusan dengan berani.

George S. Patton
Kesalahan terbesar adalah tidak pernah membuat keputusan. Setiap perawan tua sepakat dengan saya.

Jack Trout
Tidak seorang pun akan mengikuti Anda jika Anda tidak tahu kemana harus melangkah.

Promod Brata
Jika Anda ingin berbahagia selama satu jam, silakan tidur siang. Jika Anda ingin berbahagia selama satu hari, pergilah berpiknik. Bila Anda ingin berbahagia seminggu, pergilah berlibur. Bila Anda ingin berbahagia selama sebulan, menikahlah. Bila Anda ingin berbahagia selama setahun, warisilah kekayaan. Jika Anda ingin berbahagia seumur hidup, cintailah pekerjaan Anda.

E. Nightingale
Orang yang paling beruntung di dunia adalah orang yang telah mengembangkan rasa syukur yang hampir konstan, dalam situasi apapun.

Henry Ford
Salah satu penemuan terbesar umat manusia adalah bahwa mereka bisa melakukan hal-hal yang sebelumnya mereka sangka tidak bisa dilakukan.

Henry Ford
Apabila kita takut gagal, itu berarti kita telah membatasi kemampuan kita.

Andrew Carnegie
Biasakanlah untuk berpikir bahwa sukses hanya tinggal selangkah lagi dan pasti akan diraih, niscaya masa depan yang cerah akan ada di depan Anda.

Robyn Allan
Kegagalan terbesar adalah apabila kita tidak pernah mencoba.

Bill Clinton
Tidak ada jaminan kesuksesan, namun tidak mencobanya adalah jaminan kegagalan.

Henry James
Anda takkan tahu apa yang tak dapat Anda lakukan, sampai Anda mencobanya.

Eugenio Barba
Kegagalan hanya situasi tak terduga yang menuntut transformasi dalam makna positif. Ingat, Amerika Serikat merupakan hasil dari kegagalan total sebab Columbus sebenarnya ingin mencari jalan ke Asia.

Thomas A. Edison
Banyak orang yang sebenarnya sudah sangat dekat dengan sukses tapi sayangnya, mereka kemudian menyerah.

Charles Noble
Anda harus memiliki tujuan jangka panjang agar tidak frustasi terhadap kegagalan jangka pendek.

Robert J. Lumsden
Standar terbaik untuk mengukur keberhasilan Anda dalam kehidupan adalah dengan menghitung jumlah orang yang telah Anda buat bahagia.

Pepatah Cina kuno
Perjalanan sejauh 1000 mil dimulai dengan 1 langkah.

keindahaan hati tampak dari papar kata serta penghormatannya pada orang lain.

di dalam jiwa-jiwa yang tenang tersimpan kemampuan yang dasyat yang dapat menaklukkan isi dunia.

kepercayaan yaitu kunci sebagai hal penting didalam sesuatu keberhasilan

studi tidak cuma dengan ajukan pertanyaan, namun juga dengan lihat serta coba.

kemenangan tidaklah tujuan, namun hadiah untuk orang-orang yang akan berupaya serta terus mencoba

manusia yang berdosa yaitu manusia yang tidak dapat melupakan serta memaafkan kesalahannya dimasa lalu

waktu seseorang sudah jadi terhebat, maka sejatinya dia sedang beralih jadi orang yang terlemah.

orang berhasil yaitu orang yang tidak dulu berhenti coba walau sudah melewati seribu kegagalan

tidak dulu ada kata gagal untuk manusia-manusia yang terus berupaya. kegagalan cuma ada waktu manusia-manusia telah berhenti untuk coba.

menyesali apa yang berlangsung yaitu kebodohan selanjutnya dari orang-orang yang jatuh. sebaik-baiknya manusia yaitu sebagaikan kejatuhannya sebagai awal untuk coba yang baru, bukan hanya menyesalinya.

bila kita dulu alami waktu paling baik, maka kita tentu dapat alami waktu terburuk, dikarenakan dari moment-moment tersebut kita dapat mendapatkan makna sesuatu kebijaksanaan

untuk merubah diri anda, yang pertama anda mesti kerjakan yaitu mengubah yang anda pikirkan perihal diri anda sendiri.

kebahagiaan datang saat anda yakin pada apa yang anda kerjakan, tahu apa yang anda kerjakan, serta menyukai apa yang anda kerjakan.

waktu senja tiba, sudahkan anda mempersiapkan ranting-ranting kayu bakar yang dapat menyinari serta menghangatkan malam anda ?

keindahan sejati cuma dapat anda rasakan waktu anda dapat menikmatinya serta bersyukur.

senyuman dapat senantiasa bikin anda tampak 1000x lebih cantik dari sesungguhnya.

perihal yang kita benci pada diri kita sesungguhnya tidak lebih nyata dari pada perihal yang kita sukai dari diri kita sendiri.

Minggu, 07 September 2014

Struktur Ekonomi Indonesia Bergerak ke Arah yang Berbahaya

Foto: Arek" PANA"S
Transformasi ekonomi Indonesia, yang semula berbasis sektor pertanian menjadi perindustrian, sebenarnya perkembangan baik. Hanya saja, ada anomali dalam perubahan tersebut. Sumbangan sektor industri ke produk domestik bruto (PDB) juga menurun. Strukur ekonomi Indonesia tengah bergerak ke arah yang berbahaya.
Wakil Ketua Komisi VI Erik Satya Wardhana mengungkapkan bahwa inilah tantangan yang harus dihadapi oleh pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
"Sebetulnya tidak masalah, transformasi dari sektor pertanian ke industri itu lebih bagus. Anomalinya, sumbangan sektor industri terhadap PDB juga turun. 24,9 persen pada 2000, kemudian jadi 24,8 persen 2010, kemudian hanya tersisa 23,69 pada 2013," ungkap Erik di Jakarta, Sabtu (6/9/2014).
Menurutnya, hal ini berarti dua sektor yang paling produktif menyumbang tenaga kerja telah mengalami penurunan terhadap PDB. Sektor yang mengalami peningkatan malah perdagangan. Sementara, perdangangan tidak menyebabkan efek berantai sebesar industri.
"Celakanya, justru yang berkembang sektor informalnya. Struktur ekonomi, menurut saya, kita bergerak ke arah yang berbahaya. Ini menjadi tantangan buat Jokowi-JK. Di awal revolusi mental, kemudian revolusi anggaran, dan revolusi pembangunan," ujarnya.
Hal senada disampaikan ekonom dan dosen Universitas Gadjah Mada Poppy Ismalina. Seusai acara bincang-bincang di Jakarta, Poppy mengungkapkan bahwa di Indonesia tengah terjadi de-industrialisasi.
Menurut Poppy, tidak ada industrialisasi di Indonesia, yang ada hanya de-industrialisasi. Hal ini bahaya lantaran sektor informal yang berkembang di tengah de-industrialisasi. Penumpukkan sektor infirmal menyebabkan tidak adanya penciptaan lapangan kerja, perlindungan kerja, dan mudahnya pemutusan hubungan kerja.

Jokowi-JK Tak Boleh Bergantung pada APBN

- Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu mengatakan, pemerintahan presiden terpilih Joko Widodo tidak bisa menggantungkan pembiayaan visi dan misinya kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sebab, anggaran negara saat ini saja sudah defisit.

"Sampai 5 tahun ke depan, tahun 2019, saya yakin tidak akan mungkin melaksanakan visi dan misi beliau (Jokowi) kalau pakai APBN. APBN bukan sumber utama melaksanakan visi dan misi," kata Said dalam diskusi publik dan pameran IPTEK "Indonesia Menjawab Tantangan Masa Depan" di Tugu Proklamasi, Sabtu (6/9/2014).

Menurut Said, pada saat menyeleksi calon menteri, Jokowi-JK ada baiknya mengatakan, kepada calon menteri bahwa proyek-proyek di kemeteriannya tidak dibiayai APBN. Ini agar para menteri di kabinetnya pun tidak bergantung pada APBN.

"Katakan pada calon menteri perhubungan tidak ada APBN. Tidak ada APBN untuk bandara, pelabuhan," jelas Said.

Selain itu, kabinet Jokowi-JK nantinya juga harus menghilangkan jiwa proyek di dalam dirinya. Menurut Said, proyek kementerian pada dasarnya dapat diserahkan kepada BUMN untuk dikerjakan.

"BUMN dihalangi melakukan sesuatu supaya ada proyek. ASDP minta izin untuk kapal tidak pernah dikasih izin supaya ada proyek pengadaan kapal. Kalau ada kereta api yang rusak bukan karena PT KAI tidak mampu, tapi tidak boleh kecuali proyek Kemenhub. Jiwa proyek harus dihilangkan,"

Sudahkah Kau Susun Rencana Keuanganmu


Semua orang dewasa yang bekerja di bumi Indonesia, salah satu tujuannya adalah untuk mendapatkan uang guna dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Sudah banyak pula orang dewasa yang menyadari bahwa dalam upayanya bekerja tersebut ada kemungkinan resiko yang harus dia hadapi dan harus diantisipasi. Cukup banyak orang dewasa yang memahami bahwa untuk beberapa hal dalam hidup, mereka membutuhkan waktu cukup panjang untuk dapat memilikinya kelak.
Saya akan coba jabarkan satu per satu. Para pembaca tentu setuju, apapun profesi kita saat ini, ketika kita bekerja dan menghasilkan uang, uang tersebut kita gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup kita, dan selebihnya kita tabung untuk kebutuhan di masa yang akan datang. Namun faktanya, menabung di Bank, dalam jumlah tertentu hasilnya dana tidak berkembang, malah sebaliknya dana kita akan tergerus oleh biaya-biaya yang timbul, belum lagi faktor inflasi yang menjadikan nilai uang kita semakin lemah dari waktu ke waktu.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, saya ingin mengajak pembaca untuk lebih melek finansial. Minimal masing-masing pembaca pada akhirnya dapat membuat rencana keuangan yang sesuai untuk diri dan keluarganya.
Cara pertama, cara yang banyak dilakukan oleh orang kebanyakan adalah menabung rutin di Bank, dengan nilai yang sudah ditentukan. Pihak menyebut cara ini dengan nama Tabungan Berjangka. Namun sayang bila nasabah mengalami sesuatu sehingga tidak memiliki kemampuan untuk menabung dengan nilai yang sudah ditentukan tadi, program tabungan berjangka ini menjadi berhenti. Bila sang nasabah sakit kritis, tabungan pun lama-kelamaan akan terkuras habis untuk menutupi biaya Rumah Sakit dan sebagainya. Dengan cara ini, Nasabah belum terlindungi dengan baik, karena masih akan dihadapkan pada persoalan keuangan terkait penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup selanjutnya.
Cara kedua, seseorang mulai mengkombinasikan menabung di Bank dan memiliki polis asuransi kesehatan. Pada saat nasabah tersebut mengalami sakit kritis, pihak asuransi memberikan sejumlah uang pertanggungan sesuai dengan perjanjian di awal. Namun lagi-lagi nasabah masih akan dihadapkan pada persoalan keuangan terkait penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup selanjutnya.
Cara ketiga, seseorang memilih produk tabungan yang didalamnya terkandung fungsi investasi dan juga proteksi, dengan benefit antara lain:
a. Dapat terlindungi ketika mengalami sakit kritis.
b. Proses menabung dapat diteruskan.
c. Mendapat layanan RS yang sesuai dengan pilihan kemampuannya.
d. Mendapat tunjangan kesehatan yang sesuai dengan pilihan kemampuannya.
e. Apabila nasabah meninggal dunia, ahli waris dapat menerima warisan sesuai dengan jumlah pertanggungan yang dipilihnya.
f. Mendapat return investasi yang lebih tinggi dari bunga Bank yang berlaku pada umumnya.
g. Mendapatkan bagi hasil usaha.
Ketiga cara ini bisa dipilih dan diterapkan oleh masing-masing pembaca. Cara nomor tiga tentu memberikan manfaat yang lebih komprehensif dibandingkan nomor satu atau nomor dua. Cara mana yang akan Anda pilih, jawabannya saya kembalikan kepada masing-masing pembaca.

Dialog Papua Jakarta: Sarana Mencari Solusi Konfl k di Papua

Add caption
Pentingnya Dialog Jakarta-Papua sudah dikumandangkan sejak Maret 1999. Berbagai cara dan media telah digunakan selama lima tahun untuk memberikan pemahaman yang benar tentang konsep, makna, tujuan, dan prasyarat Dialog Jakarta-Papua.
Hasilnya cukup menggembirakan. Banyak pihak di Tanah Papua telah menerima proposal dialog. Hal ini terbukti pada semakin banyak pihak yang kini menyuarakan pentingnya dialog demi terwujudnya Papua yang damai-sejahtera.
Sekalipun demikian, masih ada sejumlah pihak yang hingga kini belum memahami secara benar tentang makna dan peranan Dialog Jakarta-Papua dalam rangka penyelesaian masalah Papua. Bahkan masih ada orang-orang yang mempunyai pengertian yang sama sekali keliru tentang Dialog Jakarta-Papua. Oleh sebab itu, artikel ini ditulis untuk menegaskan kembali makna yang sebenarnya dari Dialog Jakarta-Papua.
Dialog Sebagai Media Perdamaian
Sebuah dialog digunakan sebagai media atau sarana untuk membahas dan menyelesaikan suatu masalah secara bermartabat dan tanpa kekerasan. Dalam dialog, semua peserta yang hadir saling menerima keberadaannya, saling menghormati martabat kemanusiannya, saling membuka diri terhadap sesama, saling menyampaikan pendapatnya tanpa mengancam, dan saling mendengarkan dan memahami satu sama lain. Hanya dialog yang bisa memungkinkan semua pihak yang bertikai atau berperang untuk bertemu guna mencari dan menemukan solusi atas berbagai persoalan.
Demikian pula Dialog Jakarta-Papua yang kini diperjuangkan oleh banyak pihak, baik di Tanah Papua maupun di berbagai Provinsi di Indonesia, dipahami sebagai sarana atau media untuk menyelesaikan masalah Papua.
Dialog Jakarta-Papua diperlukan sebagai sarana atau wadah bagi para pihak yang bertikai selama ini yakni pemerintah dan OPM, untuk bertemu, duduk bersama, dan membahas dengan kepala dingin dan hati tenang, semua persoalan dan menetapkan solusi-solusi yang dapat diterima oleh semua pihak.
Tentu dengan mengedepankan dialog sebagai media atau sarana, maka semua pemangku kepentingan dapat melibatkan diri dalam upaya mencari solusi yang komprehensif atas masalah Papua. Pemangku kepentingan yang dimaksudkan disini mencakup orang asli Papua, semua penduduk Papua, Pemerintah Pusat, TNI, Polri, perusahan asing dan domestik yang mengeksploitasi SDA di Tanah Papua, pemerintah daerah (Provinsi dan Kabupaten, dan perwakilan orang Papua yang hidup di luar negeri.
Paradigma Yang Menyesatkan
Mesti diakui bahwa masih ada juga pandangan yang menyesatkan, bahkan sangat berbahaya, dimana Dialog Jakarta-Papua dipandang sebagai ancaman terhadap integritas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tujuan Dialog Jakarta-Papua dipahami secara salah yakni untuk memisahkan Papua dari NKRI. Dengan demikian, Dialog Jakarta-Papua secara keliru dipandang sebagai ancaman terhadap Republik Indonesia.
Atas dasar pemahaman yang keliru ini, maka semua orang Papua yang mendukung dan memperjuangkan Dialog Jakarta-Papua, secara tidak langsung ditempatkan dan dicurigai sebagai pihak-pihak yang sedang memperjuangkan pemisahan Papua dari Indonesia atau separatis. Maka mereka diposisikan sebagai musuh Negara Indonesia. Sementara mereka yang tidak mendukung Dialog Jakarta-Papua sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) yang setia mempertahankan Integritas wilayah Indonesia.
Akibat dari pandangan yang menyesatkan itu, semua orang Non-Papua seperti Orang Jawa, Sulawesi, Kalinmantan, Nusa Tenggara, Sumatera, yang mendukung proposal Dialog Jakarta-Papua juga dapat dicurigai sebagai pendukung gerakan separatisme Papua. Mereka tidak dilihat lagi sebagai waraga Negara Indonesia, melainkan dicurigai sebagai separatis yang mengancam integritas wilayah NKRI. Oleh sebab itu pandangan yang keliru ini dapat membahayakan bagi semua pendukung Dialog Jakarta-Papua.
Dialog Bukan Ancaman Terhadap NKRI
Dialog Jakarta-Papua tidak mengancam pihak manapun. Juga tidak memecahbelah keutuhan wilayah NKRI. Dialog justru dapat memperkokoh Integritas Republik Indonesia. Melalui dialog, semua WNI dapat diajak untuk menggumuli masalah kebangsaan.
Hanya dalam dialog berbagai permasalahan yang melatarbelakangi tuntutan Papua Merdeka atau referendum dapat diidentifikasi secara obyektif, dengan tenang dan bebas. Hanya melalui Dialog Jakarta-Papua, para pihak dapat melakukan komunikasi yang konstruktif dan bersama-sama menetapkan solusi-solusi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
Oleh sebab itu, sangat tidak masuk akal apabila Dialog jakarta-Papua digunakan sebagai ancaman dalam memperjuangkan RUU Pemerintahan Papua. Pemeritah Pusat seakan-akan bisa ditekan, dengan mengancam ” kalau tidak terima RUU Pemerintahan Papua, maka rakyat akan menuntut Dialog Jakarta-Papua untuk Papua merdeka ”. Ancaman seperti ini hanya memperlihatkan pemahaman yang keliru tentang Dialog Jakarta-Papua.
Pemerintah Pusat tentunya tidak takut terhadap ancaman ini karena para pejabat tinggi di Jakarta mengetahui secara benar bahwa Dialog Jakarta-Papua adalah sarana atau media untuk mengidentitifikasi semua permasalahan dan menetapkan secara bersama solusi-solusi yang dapat diterima oleh semua pihak untuk mengatasi berbagai permasalahan di Tanah Papua. Mereka tahu bahwa Dialog Jakarta-Papua tidak ada kaitannya dengan referendum atau Kemerdekaan Papua Barat.
Sebab itu semua pihak dimohon untuk mendorong Dialog Jakarta-Papua sebagai sarana terbaik demi menciptakan perdamaian dan mempercepat pembangunan di Tanah Papua. Kita perlu menghindari penyalahgunaan Dialog Jakarta-Papua sebagai ancaman, karena seyogyanya dialog tidak mengancam siapa pun.
Itulah sebabnya, demi Papua Tanah damai, dialog Jakarta-Papua harus mau dijadikan sebagai misi bersama, yang harus segara dihayati oleh Jakarta-Papua dalam menciptakan perdamaian dan mempercepat pembangunan di Tanah Papua. Kita perlu menghindari penyalahgunaan Dialog Jakarta-Papua sebagai ancaman, karena seyogyanya dialog tidak mengancam siapa pun

Dana Terlambat Diterima, Mahasiswa Penerima Beasiswa Bidikmisi Tak Makan Berhari- hari

PERUTKU mendadak sakit. Reaksi spontan yang muncul ketika membaca sebuah pesan yang memprihatinkan di telepon genggamku.
Pengirimnya adalah anak sulungku. Isinya tentang salah satu teman baiknya, teman kuliahnya di fakultas teknik di sebuah perguruan tinggi yang konon merupakan salah satu perguruan tinggi terbaik di negeri ini.
Teman baiknya, teman kuliah yang seangkatan dengannya, menurut berita yang kuterima, sudah beberapa hari berpuasa. ” Supaya tidak usah makan, ” begitu tulis anakku pada pesan yang dikirimkannya, ” Soalnya uangnya habis. “
Disusul dengan, ” Sekarang uangnya tinggal 20 ribu. “
Dua puluh ribu rupiah. Padahal saat pesan itu kuterima beberapa hari yang lalu, bulan baru saja berganti. Lalu bagaimana dia bisa bertahan sampai akhir bulan nanti, pikirku.
Ada apa, pikirku. Kenapa teman anakku itu sampai tak bisa makan di awal bulan begini?
” Beasiswanya terlambat datang, bu, ” kata anakku.
Teman yang dia bicarakan, sudah lama aku tahu, adalah penerima beasiswa Bidikmisi. Bidikmisi ini merupakan bantuan biaya pendidikan dari pemerintah yang ditujukan bagi mahasiswa yang tidak mampu ( miskin ) dan berprestasi.
Tujuan diberikannya Bidikmisi ini, untuk memutus rantai kemiskinan. Diharapkan dengan berbekal pendidikan tinggi, siswa- siswa yang datang dari keluarga tidak mampu namun berprestasi ini dapat merubah kondisi ketidak mampuan keluarganya.
***
14100488931115591504
Ilustrasi: Penerimaan mahasiswa baru di sebuah perguruan tinggi. Sumber: www.itb.ac.id
Anakku mengirimkan pesan tentang temannya yang sudah tak bisa makan beberapa hari karena tak lagi memiliki uang itu untuk menanyakan padaku apakah aku dan ayahnya bisa memberikan bantuan.
Kami — aku dan suamiku — memang biasa menyisihkan sebagian dari penghasilan kami untuk diberikan pada orang- orang yang membutuhkan. Preferensi kami memang biasanya untuk membantu anak- anak sekolah.
Anakku tahu itu. Dia juga tahu bahwa selama ini yang kami bantu biasanya bentuknya untuk membayar SPP atau biaya sekolah lain, tapi kali ini…
” Tapi ini dia butuhnya untuk sehari- hari, bu, bukan untuk uang sekolahnya, ” kata anakku ketika mengabarkan tentang temannya, yang lalu disusul cerita tentang sudah beberapa hari temannya tak makan itu.
” Ajak ke rumah, ” kataku, ” Bilang sama yang ti nanti pulang kuliah mau ajak teman makan di rumah. Dan iya, ibu dan bapak bisa bantu, nanti uangnya ibu transfer. “
***
Ingatanku melayang pada suatu masa ke belakang.
Letak rumah orang tuaku tak jauh dari kampus sebuah perguruan tinggi di kota kelahiranku, dimana saat ini putri sulungku kuliah. Dan belum hilang dari ingatanku saat- saat dulu, dimana salah seorang adikku yang juga kuliah di kampus itu sering menelepon ibuku siang- siang dari kampus.
” Ibu, ibu masak, kan? Aku mau ajak teman pulang ke rumah ya. Dia sudah nggak makan tiga hari… “
Ibuku, tentu saja, selalu mengijinkan.
Kejadian itu bukan sekali dua kali. Sering sekali adikku melakukan hal tersebut. Sebab… ‘ teman yang sudah tidak makan beberapa hari’ itu rupanya tak hanya satu. Ada beberapa temannya yang seperti itu. Maka jika dia tahu kondisi itu, teman- temannya itu secara bergantian diajaknya main ke rumah agar bisa ikut makan di rumah.
Maka aku tahu pasti, Ibuku, yang disebut “yang ti” oleh anakku, tak akan keberatan jika anakku yang kini tinggal di rumah ibuku semenjak dia kuliah, juga mengajak temannya untuk ikut makan di rumah karena kejadian serupa seperti yang dihadapi teman- teman adikku dulu. Walau sejujurnya, aku sendiri tak menduga, situasi semacam itu masih juga dihadapi oleh beberapa mahasiswa dari kampus yang terkenal itu saat ini.
***
Kugali cerita lebih jauh.
Anakku mengatakan, bahwa bukan hanya sekali ini saja dana Bidikmisi itu terlambat diterima oleh temannya.
” Kadang telatnya sampai beberapa bulan, ” kata anakku. ” Kalau lagi telat begitu, temanku ini suka susah jadinya. “
Waduh.
Menurut anakku berdasarkan cerita temannya, nanti setelah terlambat beberapa bulan, dana itu memang turun juga, dirapel, diterima sekaligus, dan bisa dia gunakan untuk beberapa bulan ke depan.
Tapi lalu nanti terlambat lagi beberapa bulan.
Aku prihatin sekali. Artinya, pengaturannya tak menentu.
Kukirimkan melalui anakku sejumlah uang yang kutahu merupakan jumlah uang bulanan yang seharusnya diterima teman baik anakku itu dari Bidikmisi.
” Paling sedikit, dia aman dulu bulan ini, ” kataku, ” Bulan depan kalau beasiswanya nggak turun juga, kasih tau ibu lagi ya. “
” Iya, ” jawab anakku.
***
Aku merenung.
Dan sedih.
Kubayangkan anak- anak itu. Menurut anakku, teman- temannya penerima Bidikmisi itu memang pintar- pintar. Nilai yang mereka peroleh di kampus cemelang.
Dan mereka hidup prihatin.
” Nggak pernah main, nggak pernah jalan- jalan, ” kata anakku. Mudah dipahami, mereka tentu harus menghemat uang saku yang memang tak berlebih itu. Tak cukup ruang dari uang saku itu untuk bisa jalan- jalan atau main.
Mereka juga memang biasa berpuasa, selain untuk beribadah, juga untuk mengatur agar jatah uang makan mereka tak cepat habis.
” Maka, ” anakku tersenyum ketika menceritakan hal ini, ” Mereka itu senang sekali kalau ada acara di kampus yang ada pembagian nasi kotaknya, bu, soalnya makan gratis. “
Dan ah…
Salah satu dari teman pandai yang sehari- hari memang sudah hidup prihatin itu kemarin sampai ada pada kondisi yang sangat kepepet sampai bersedia menerima bantuan. Sebab beberapa waktu yang lalu, ketika melihat tugas- tugas dari kampus yang jelas membutuhkan biaya, sebab ada bahan- bahan yang harus dibeli untuk bisa membuatnya suamiku menanyakan pada putriku ” Teman- temanmu yang anak- anak Bidikmisi itu, cukup tidak uangnya untuk bikin- bikin tugas begini ? Ada yang butuh bantuan tidak ? “
” Nanti ditanyakan, ” kata putriku.
Dan begitulah, saat itu dia menanyakan pada beberapa temannya apakah mereka membutuhkan bantuan. Diluar dugaan kami, jawabannya adalah: tidak, terimakasih, katanya mereka masih bisa atur uangnya.
Mereka baik hati, tak memanfaatkan situasi. Mengatakan tidak perlu ketika mereka memang masih bisa mengatur. Jadi pasti kali ini teman baik yang bersedia dibantu itu memang sudah betul- betul sangat membutuhkan.
***
Aku tidak tahu persis bagaimana pengaturan pengiriman dana untuk penerima Bidikmisi itu. Tapi menurut pendapatku, seharusnya pengiriman itu dilakukan teratur.
Jika dijanjikan bulanan, selayaknyalah dana itu dikirimkan sebulan sekali.
Jika memang sebulan sekali membuat administrasi terlalu rumit, maka buat saja tiga atau empat, bahkan enam bulan sekali. Tapi, kirimkan secara teratur. Semingga para mahasiswa penerima Bidikmisi itu bisa mengelolanya dengan baik.
Pengiriman yang terlambat, apalagi terlambatnya sampai berbulan- bulan, tentu menyulitkan para mahasiswa itu untuk mengelola keuangan mereka. Walau misalnya nanti belakangan turun dengan jumlah rapel beberapa bulan, ketidak pastian yang mereka hadapi bisa mempengaruhi keseharian mereka. Dan konsentrasi belajar mereka.
Teman baik anakku itu contohnya. Dia sampai tak makan beberapa hari. Kasihan. Padahal aku tahu pasti, anakku dan teman- temannya itu sering begadang, menyelesaikan tugas hingga malam hari. Kalau sampai tak makan lalu menjadi sakit, situasi akan menjadi makin sulit bagi mereka.
Aku dan suamiku, tentu aja ikhlas membantu. Tapi, yang bisa kami bantu paling- paling kan satu dua anak saja, dan dalam jangka waktu yang terbatas pula. Padahal mungkin yang mengalami hal serupa ada banyak, puluhan, ratusan, atau bahkan ribuan mahasiswa penerima Bidikmisi itu.
Maka aku berharap, semoga ke depan pengaturan pengiriman dana bagi para mahasiswa Bidikmisi bisa dilakukan teratur, sehingga tak lagi perlu kudengar cerita ” temanku sudah beberapa hari tidak makan” dari anakku.

Penegakan HAM Papua VS NKRI Harga Mati

Pada Selasa, 11 Juni 2013, serombongan orang2 atas nama Front Pemuda Merah Putih mendatangi kantor KontraS, di Borobudur 14, menuntut pembubaran lembaga itu atas kegiatannya yang dituduh sebagai membela separatisme di Papua. Dua orang diantara mereka berorasi, sambil dua orang lainnya tampak memberi instruksi. Sementara orang-orang yang ikut tampak enggan merapat walau telah diperintah berkali-kali oleh orator. Yang maju dalam barisanpun tampak tak bersemangat dan ogah-ogahan.
Orator mengatakan, di satu sisi, bahwa perjuangan penegakan HAM itu penting seperti yang diperjuangkan alm. Munir, sementara di sisi lain ia mencaci maki KontraS sebagai antek asing dan pro separatisme OPM. Ia mengatakan NKRI adalah harga mati dan perjuangan HAM tidak boleh menawarnya. KontraS diminta berjanji dan membuktikan bahwa mereka tidak pro separatisme.

Motivasi

Ada tiga motivasi yang memberi landasan berlangsungnya aksi semacam ini, dan logika berpikir demikian masih bersemayam setelah 15 tahun Reformasi Indonesia.

Pertama, kelompok-kelompok sejenis ini dibentuk dan dipelihara oleh militer Indonesia. Cara-cara menyebar ancamannya pun dikembangkan serupa. Bayaran maupun tidak, para penggerak aksi tersebut, khususnya para pimpinan lapangan, adalah orang yang cukup 'militan' mengawal isu-isu NKRI harga mati, walau dengan materi penjelasan yang sangat miskin dan acak-acakan, seperti halnya berbagai kelompok para militer seperti Pemuda Pancasila, Pemuda Panca Marga, Barisan Merah Putih dan sejenisnya. Bila kita menyaksikan dokumenter The Act of Killing, hal semacam itu tampak jelas dalam tindakan dan pikiran Pemuda Pancasila, misalnya. Kelompok-kelompok semacam ini dapat tiba-tiba muncul dan beraksi ketika isu-isu terkait perbatasan maupun separatisme muncul ke permukaan.

Kedua, NKRI harga mati yang menjadi doktrin mereka tidak sama dengan NKRI dan tak sama dengan RI. NKRI harga mati adalah doktrin orde baru yang melanggar hak azasi manusia. Dalam bingkai NKRI harga matilah Soeharto Orde Baru mendalangi pembantaian massal 1 juta manusia tak bersenjata pada 1965-1966, operasi militer di Papua sejak 1969, Timor Leste, dan Aceh. Ratusan ribu orang tak bersenjata menjadi korban yang sampai sekarang tak mendapat keadilan. Sementara NKRI sendiri pun samasekali bukan harga mati karena bentuk negara dapat diubah sesuai kehendak rakyat dan kebaikan seluruh atau mayoritas warganya.

NKRI harga mati ini adalah tameng ideologi Orde Baru untuk meredam perlawanan rakyat ditengah penggadaian kedaulatan bumi dan air milik rakyat ke tangan para korporasi oleh pemerintahnya sendiri, yang padahal telah mengobrak-abrik kedaulatan negeri itu sendiri. Tentu saja NKRI harga mati tak pernah mempersoalkannya, bahkan mempromosikan jual murah negerinya pertama kali melalui UU PMA No.1 1967 dimana PT.Freeport pertama kali mendapat kontak karya di Papua bahkan sebelum Papua terintegrasi secara hukum ke Republik Indonesia. Dan Soehartolah yang juga mendalanginya.

Ketiga, eskalasi persoalan Papua di dunia internasional, kegagalan penanganan kesejahteraan Jakarta dan kegagalan pendekatan 'mengindonesiakan Papua' oleh pemerintah era reformasi, membuat pemerintah bukannya mengubah paradigma pendekatan namun justru mengintensifkan kekerasan. Persoalan separatisme, selain karena sebab-sebab historis yang harus didialogkan, juga karena paradigma pemerintah sendiri yang menstigmatisasi orang Papua sebagai separatis dan memenjarakan semua aksi damai tanpa kekerasan yang mengekspresikan kehendak pemisahan diri. Selain itu teror dan tuduhan-tuduhan separatis pada semua orang Papua, yang melawan dan meminta keadilan, oleh pemerintah melalui aparat keamanan, membuat hati dan pikiran orang Papua semakin dekat dengan separatisme, karena pemerintah Indonesia yang ada dihadapan mereka adalah pemerintah yang membunuh dan tak mau dialog. Dengan cara itu telah lebih dari 100.000 orang Papua dibunuh sejak 1969, kemiskinan dan penyakit semakin akut membuat Papua berada pada posisi terendah dalam indeks pembangunan manusia. Sementara Freeport semakin kaya, pejabat pusat dan daerah yang menangani Papua semakin makmur, aparat semakin luas cabang-cabang bisnis legal dan ilegalnya. Itu semua terjadi terus hingga saat ini tanpa kontrol dan penegakan hukum di negeri kaya raya itu.

Perwakilan Front Pemuda Merah Putih mengatakan bahwa: "bila separatisme di Papua didukung maka yang lain juga akan minta, sehingga Indonesia akan jadi bubar". Bila demikian, maka sebetulnya kita harus memahami bahwa landasan bernegara kita sudah semakin terkikis. Bukan terkikis karena kurang menghapal Pancasila atau UUD' 45 atau kurang hapal atau merdu menyanyikan lagu Indonesia Raya, tapi karena para penyelenggara negara dan penegak hukum adalah pihak-pihak yang tidak dicintai rakyat, yang semua kebijakannya lebih banyak menguntungkan orang-orang kaya dan korporasi ketimbang orang-orang kebanyakan.

Para tentara rendahan yang diperintahkan membela NKRI dan mati di Papua adalah korban dari kebijakan represi negara atas nama NKRI yang tak memberi manfaat bagi diri dan keluarganya: gajinya tetap rendah dan anak cucunya tetap tak bisa sekolah tinggi. Demikian pula para pendukung OPM yang marah karena tanahnya diobrak-abrik tanpa mereka pernah dilibatkan untuk bicara, ditanyai pendapatnya, yang anak-anak dan keluarganya, jangankan bersekolah, mencari makan dan mengelola tanah saja tak lagi diberi ruang oleh negara. Keduanya sama-sama korban dari ideologi NKRI Soeharto Orde Baru yang masih menjadi kendaraan politik para Jenderal dan materi doktrin para perwira dan tamtama di sekolah-sekolah militer.

NKRI harga mati adalah doktrin Orde Baru yang melanggar HAM. Semua instrumen HAM internasional yang sudah diratifikasi pemerintah Indonesia tak akan bisa dijalankan selagi doktrin ini tidak disingkirkan. Kita mesti menjadi negara hukum bukan negara kesatuan dengan harga kematian. NKRI harga mati jika terus dibiarkan justru akan menghancurkan landasan berbangsa dan bernegara yang paling hakiki: kemanusiaan, kesejahteraan, dan keadilan sosial.

Dana Otsus 40 Trilyun, Rakyat Masih Kelaparan - National Papua Solidarity

Dana Otsus 40 Trilyun, Rakyat Masih Kelaparan - National Papua Solidarity

Sabtu, 06 September 2014

Lima Fakta 'Kiamat' di Bumi Sudah di Depan Mata


Planet Bumi makin bertambah tua. Para ilmuwan mulai mengkhawatirkan kondisi Bumi yang rapuh dan tidak mampu lagi mendukung kehidupan, termasuk bagi umat manusia.

Para ilmuwan menyatakan, bentuk nyata dari kehancuran Bumi sudah dapat dilihat dari bencana perubahan iklim, serangan asteroid dari ruang angkasa, sampai munculnya berbagai penyakit pandemi, seperti penyakit menular yang menyebar melalui populasi manusia di kawasan yang luas, misalnya benua, atau bahkan di seluruh dunia.

Beberapa film juga sudah menceritakan tentang berakhirnya kehidupan di Bumi. Misalnya The Day After Tomorrow. Di film fiksi ilmiah itu menggambarkan kehancuran Bumi akibat dari pemanasan global.

Meskipun hanya sebuah fiksi, tapi banyak ilmuwan yang meramalkan pemanasan global menjadi salah satu penyebab kehancuran Bumi yang terbesar.

Berikut lima penyebab nyata kehancuran Bumi dilansir Live Science, Minggu, 29 Desember 2013.

1. Pemanasan global
Ketakutan utama dari kehancuran Bumi adalah kerena perubahan iklim. Perubahan iklim dapat menyebabkan cuaca ekstrem, meningkatnya kekeringan di beberapa daerah, penyebaran penyakit ke seluruh dunia, dan daerah dataran rendah di planet Bumi akan tenggelam akibat naiknya permukaan air laut akibat mencair es di Kutub.

Bahkan, banyak ilmuwan yang menyatakan, perubahan iklim bisa menciptakan ketidakstabilan politik, bencana kekeringan, rusaknya ekosistem. Sehingga pada akhirnya Bumi tidak nyaman dan layak untuk ditempati.

2. Serangan Asteroid
Tercatat, hantaman meteor terdahsyat ke permukaan Bumi pada 30 Juni 1908, ke wilayah Siberia, Rusia menjadi ledakan meteor terbesar yang pernah terjadi sepanjang peradaban manusia.

Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kejadian yang populer disebut Peristiwa Tunguska itu telah membumihanguskan 2.000 kilometer persegi wilayah hutan Siberia.

Para ilmuwan di dunia juga sangat mengkhawatirkan ancaman hujan batuan ruang angkasa yang sewaktu-waktu bisa menghantam Bumi.

Para astronom hanya mengetahui sebagian kecil dari jumlah batuan ruang angkasa, padahal masih banyak asteroid-asteroid yang tersembunyi di sistem Tata Surya.

3. Ancaman Penyakit
Penyakit baru selalu muncul setiap tahun. Beberapa penyakit yang menimbulkan pandemi di seluruh dunia adalah wabah penyakit pernapasan akut (SARS), flu burung, dan baru-baru ini muncul virus korona yang dikenal dengan MERS di Arab Saudi.

Sekarang, manusia di suatu negara memiliki hubungan dengan menusia lain di negara lain. Sehingga itu yang menyebabkan pendemi penyakit-penyakit berbahaya bisa menyebar dengan cepat.

"Ancaman pandemi global sudah sangat nyata terjadi," kata Joseph Miller, dalam bukunya yang berjudul Biology.

4. Perang Nuklir
Saat ini, keberadaan teknologi nuklir, oleh sebagian masyarakat dipersepsikan sebagai senjata, bom, atau hal-hal lain yang negatif.

Nuklir memang menakutkan. Korea Utara pernah memamerkan kekuatan senjata nuklir. Belum lagi, negara-negara lain yang masih menyembunyikannya.

Jika senjata nuklir berada di tangan yang salah, bisa dibayangkan betapa besar dampaknya bagi kesenjangan makhluk di Bumi, tak terkecuali manusia.

5. Efek Bola Salju (Snowball)
Penyebab-penyebab kehancuran Bumi yang disebutkan di atas bisa saja terjadi. Tapi, beberapa peneliti sangat yakin, efek bola salju dari beberapa penyebab itu akan lebih mungkin terjadi.

Contohnya, pemanasan global akan mengakibatkan perubahan iklim pada suatu negara, sehingga ekosistem pada negara tersebut akan rusak. Seperti, tanaman yang tidak bisa menghasilkan makanan.

Bencana itu memang terlihat kecil, karena terjadi pada satu negara. Tapi, sebenarnya bencana kecil itu lama-kelamaan akan terus meluas ke seluruh dunia. Dan akan terus menggerogoti Bumi secara bertahap

BERITA PAPUA