poto salteb |
Malang, Sabtu, (15/11/14), Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Dogiyai
Sejawa dan Bali (Ipmado Jawa-Bali) di Malang menggelar diskusi dengan tema
seputar pentingnya generasi muda Dogiyai untuk terjun ke dunia usaha. Diskusi
dilaksanakan di kontrakan Dogiyai yang terletak di Landunsari Indah, Malang,
Jawa Timur.
"Keberhasilan anak muda cukup memotivasi para pemuda supaya mereka bisa mengikuti jejak kesuksesan dalam dunia usaha . Belakangan ini ada banyak peluang berwira usaha di papua, namun anak muda meuwodide banyak yang lebih memilih ke birokrasi pemerintahan," kata Martinus Pigome dalam diskusi.
Menurut Pigome yang juga adalah ketua Ipmado seluruh Jawa-Bali ini para anak muda di Papua lebih khusunya anak muda meuwodide kebanyakan tidak berkomitmen.
"Harus punya komitmen bahwa saya Kuliah bukan hanya pegawai tetapi banyak jalan kesuksesan salah satu jalan adalah terjun dalam dunia usaha," jelas Pigome.
Peserta diskusi lain,Didimus Goo menyatakan,"anak muda Papua yang punya hati membuka usaha harus diawali dengan hal kecil.seperti membuka kios, membuka konter Pulsa dan ada berbagai cara".
Ia mencontohkan dirinya. Sejak semester 2, Goo menekuni profesi sampingan jadi penjual kue kepada teman-teman kampus.
"Hasilnya lumayan saya membeli kue dengan harga 20.000,dapat Keuntungan Lebih dari 15.000," jelas Goo saat diskusi.
lebi lanjut didimus menjelaskan, "Persaingan dalam dunia usaha anak muda meuwodide jangan berpikir bahwa ketika saya membuka usaha banyak orang akan iri hati dan melakukan hal yang tidak di inginkan, tetapi harus berkomitmen saya juga tuan tanah di negeri ini," tuturnya.
"Ketika kita mengalami berbagai tantangan, disitulah kita harus dewasa menghadapi berbagai tantangan dalam usaha," lanjutnya.
Sementara itu, Yusni Iyowau menyatakan"Kita jangan jadi penonton setia diatas tanah sendiri, kita juga bisa bersaing dengan orang lain yang sudah sukses yang penting kemauan kita,"Tegas iyowau. (Yohanes Kuayo/MP/MS)
"Keberhasilan anak muda cukup memotivasi para pemuda supaya mereka bisa mengikuti jejak kesuksesan dalam dunia usaha . Belakangan ini ada banyak peluang berwira usaha di papua, namun anak muda meuwodide banyak yang lebih memilih ke birokrasi pemerintahan," kata Martinus Pigome dalam diskusi.
Menurut Pigome yang juga adalah ketua Ipmado seluruh Jawa-Bali ini para anak muda di Papua lebih khusunya anak muda meuwodide kebanyakan tidak berkomitmen.
"Harus punya komitmen bahwa saya Kuliah bukan hanya pegawai tetapi banyak jalan kesuksesan salah satu jalan adalah terjun dalam dunia usaha," jelas Pigome.
Peserta diskusi lain,Didimus Goo menyatakan,"anak muda Papua yang punya hati membuka usaha harus diawali dengan hal kecil.seperti membuka kios, membuka konter Pulsa dan ada berbagai cara".
Ia mencontohkan dirinya. Sejak semester 2, Goo menekuni profesi sampingan jadi penjual kue kepada teman-teman kampus.
"Hasilnya lumayan saya membeli kue dengan harga 20.000,dapat Keuntungan Lebih dari 15.000," jelas Goo saat diskusi.
lebi lanjut didimus menjelaskan, "Persaingan dalam dunia usaha anak muda meuwodide jangan berpikir bahwa ketika saya membuka usaha banyak orang akan iri hati dan melakukan hal yang tidak di inginkan, tetapi harus berkomitmen saya juga tuan tanah di negeri ini," tuturnya.
"Ketika kita mengalami berbagai tantangan, disitulah kita harus dewasa menghadapi berbagai tantangan dalam usaha," lanjutnya.
Sementara itu, Yusni Iyowau menyatakan"Kita jangan jadi penonton setia diatas tanah sendiri, kita juga bisa bersaing dengan orang lain yang sudah sukses yang penting kemauan kita,"Tegas iyowau. (Yohanes Kuayo/MP/MS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar