Gabungan anggota Polri dan TNI meringkus
salah satu pentolan Kelompok Separatis Organisasi Papua Merdeka,
Enggaranggo Wenda alias Rambo Wenda (27) di satu hotel di Wamena
Jayawijaya Papua, Minggu 26 Oktober 2014.
Menyikapi penangkapan
itu, Komando OPM Wilayah Pegunungan Papua menebar ancaman perang, akan
mencari setiap warga pendatang yang ada di seluruh Papua jika Polisi
tidak segera membebaskan Rambo Wenda.
"Kami minta polisi segera
melepaskan rekan kami Rambo Wenda. Bila tidak, kami bersama seluruh
rakyat Papua menyatakan perang dan akan menjadikan seluruh warga
non-Papua yang ada di Papua sebagai target," kata Panglima OPM Wilayah
Pilia Lany Jaya, Puron Wenda melalui telepon selulernya, Selasa 28
Oktober 2014.
Dia mengatakan, batas waktu pembebasan Rambo dan
lima rekannya yang ditangkap, dalam dua hari ke depan. "Bila tidak
dilaksanakan, maka genderang perang akan ditabuh," katanya.
Puron
Wenda juga mengklaim sudah menghubungi Kapolda Papua Irjen Yotje Mende
guna meminta pembebasan terhadap rekannya. "Saya juga sudah telepon
Kapolda untuk meminta Rambo dan sejumlah rekannya dibebaskan," katanya.
Dalam
kesempatan itu, Puron juga mengatakan, bahwa Rambo adalah rekannya
seperjuangan di dalam Organisasi Papua Merdeka. "Dia prajurit kami,
dulunya dari Puncak Jaya kemudian ke Lany Jaya, kami dulu sama-sama
menyerang Polsek Pirime," katanya.
Puron Wenda juga
mengungkapkan, bahwa nama asli Rambo Wenda adalah Enggangranggo
Wenerengga. Namun dia dijuluki Rambo karena prajurit tangguh. "Di setiap
wilayah bila ada prajurit kami yang tangguh, yang mampu berperang
melawan aparat, disebut Rambo," katanya.
Sementara itu Kapolda
Papua Irjen Yotje Mende mengaku dihubungi pimpinan kelompok kriminal
bersenjata, namun dirinya tidak bersedia berkomunikasi. "Saya tidak mau
komunikasi dengan mereka, karena mereka pelaku kriminal," katanya.
Rambo
Wenda ditangkap bersama Derius Wanimbo dan 4 rekannya. Dari tangan
mereka disita puluhan amunisi antara lain dua magazen, peluru kaliber
7.62 mm 29 butir, satu pisau, enam cap, dan uang Rp220 ribu.
Dari
hasil penelusuran, Rambo Wenda mulai dikenal saat berhasil menyerang
Pos Polisi Tingginambut Puncak Jaya, Januari 2009. Ia berhasil menyita
beberapa ucuk senjata jenis SS1 milik Polisi. Atas keberhasilannya itu,
Rambo kemudian diberikan wilayah kekuasaan di Kali Semen Mulia Ibu kota
Puncak Jaya.
Pada 2011, setelah pemekaran Lany Jaya, OPM
kemudian mekar dengan lahirnya Komando Daerah Operasi Pilia. Rambo
lantas bergabung dengan Puron Wenda. Mereka kemudian menyerang Polsek
Pirime lalu menewaskan tiga polisi serta merampas senjata apinya
Rabu, 19 November 2014
Pentolan Diringkus, OPM Tebar Ancaman Mereka mengancam akan menabuh genderang perang.
Labels:
PAPUA
dalam hidup saya keingin hal apapun ada dalam jiwa semangat itu ada sehingga rasa diri bawa saya sudah orang yang luarbisa.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar