Kotoran sapi dan babi, merupakan situasi kesehatan lignkungan masyarakat di Pusat Ibukota kabupaten Dogiyai. Banyak kotoran sapi dan ternak babi bertebaran di jalan raya hingga masuk di pusat kota termasuk jalan raya Kabupaten, di depan kantor pemerintahan Bupati, DPRD serta lokasi publik lainnya.
Kondisi tersebut sebenarnya berbahaya bagi kesehatan manusia maupun pemandangan wajah kota kabupaten berumur 4 tahun tersebut. “Walaupun pernah terjadi wabah kolera 3 tahun lalu, sekarang kotoran sapi dan babi masih dijumpai di depan rumah, di jalan, bahkan di halaman perkantoran kabupaten.
Akibat kotoran ternak Sapi dan Babi yang bertebaran di tempat umum, banyak anak, orang dewasa maupun orang tua sering menginjaknya tanpa alas kaki ataupun pengaman lainnya. Walau belum nampak gejala klinis langsung, namun Dinas Kesehatan setempat sering melalui Pos Pelayanana Terpadu (Posyandu) sering mengkampanyekan pentingnya kesehatan lingkungan dan bahaya kotoran ternak peliharaan tetapi tidak tahu, kenapa masyarakat membiarkan hewan piharaan di tempat umum? Ini merupakan sebuah kesadaran kita semua masyarakat dogiyai dalam hal pengamanan ternak kita sesua pada tempatnya dalam proses pemeliharaannya.
Terus terang, kotoran ternak yang bertebaran tersebut disebabkan karena tidak ada kandang ternak, kecuali beternak dengan sistim ikat, dan antar jemput ke lokasi rerumputan di siang hari. “Kalau buat pagar, sekarang kayu pagar sudah mahal (perkubik sekitar 2 sampai 3 juta rupiah-. Selain areal perkantoran, kotoran ternak babi dan sapi tersebut memadati halaman rumah warga sejumlah di Kampung seperti Ekimanida, Mauwa, Digikotu, Epeida, Komakago dan sekitarnya di sekitar kota kabupaten mapun ada sejumlah kampung lainnya.
Dampak lain akibat ternak yang dilepas bebas di Dogiyai, telah merugikan kebun dan tanaman milik warga tetangga pemilik ternak. meliki kebun yang berhektaran lahannyanya seperti tebu, umbi-umbian dan sayuran dimakan babi yang dilepas. Kalau ada babi yang pernah dipanahkan oelh orang sampai mati, jangan permasalahkan dan salah siapa? Kita Sendiri.
Pemerintah daerah setempat melalui intansi terkait, seperti dinas kesehatan, peternakan dan lingkungan, wajib memberikan perhatian yang serius terhadap pengambilan tindakan dari masalah yang sedang dihadapinya demi kedepannya menjadi dogiyai yang aman, nyaman, dan bersih dalam dinamika yang berefektif.
Sabtu, 26 Juli 2014
BERTEBARAN KOTORAN BABI DAN SAPI DI KABUPATEN DOGIYAI
Labels:
BUDAYA
dalam hidup saya keingin hal apapun ada dalam jiwa semangat itu ada sehingga rasa diri bawa saya sudah orang yang luarbisa.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar