Salah satu buku yang dihasilkan oleh Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya di tahun 2013 adalah Menggali Nilai Budaya Tradisi Lisan Dari Papua. Buku yang ditulis oleh Titus Pekei ini berisi mengenai kajian cerita rakyat suku Mee. Penulis berpendapat bahwa cerita lisan yang sudah merakyat atau cerita rakyat suku bangsa Mee dan cerita lisan dari berbagai suku bangsa di tanah Papua sebagai bagian dari kebudayaan, maka cerita rakyat termasuk suatu pernyataan kehidupan masyarakat masa lampau yang diwariskan secara turun temurun melalui bahasa lisan. Pakar antropolog dan linguistik telah beranggapan bahwa fungsi unsur-unsur kebudayaan dipergunakan untuk memelihara keutuhan sistematik struktur sosial. Penulis menjelaskan pula bahwa manusia memiliki identitas diri, nama diri, asal-usul diri, domisili diri sebagai suku bangsa yang pernah hidup, sedang hidup dan akan hidup sebagai upaya mempertahanan hidup dalam memperkuat struktur sosial dari lisan ke tulisan.
Cerita rakyat merupakan bagian terkecil dari budaya folklor yang disampaikan secara lisan dari mulut ke mulut atau dari generasi ke generasi. Hal ini dilakukan secara tradisional dalam versi yang berbeda-beda. Cerita rakyat juga merupakan bagian dari sastra daerah yang meempunyai peranan dan andil yang sangat penting terutama dalam perkembangan sastra Indonesia serta warisan budaya nasional yang sekaligus merupakan suatu cermin bagi pola bersikap, berpikir dan bertindak dalam komunitas masyarakat hukum adat pada umumnya dan tanah Papua pada khususnya. SUH
Sabtu, 26 Juli 2014
Beranda Direktorat Sejarah Dan Nilai Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tak Berkategori MENGGALI NILAI BUDAYA TRADISI LISAN DARI PAPUA: “Kajian Cerita Rakyat Suku Mee”
Labels:
BUDAYA
dalam hidup saya keingin hal apapun ada dalam jiwa semangat itu ada sehingga rasa diri bawa saya sudah orang yang luarbisa.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar