Kabupaten Dogiyai adalah salah satu kabupaten yang sudah berumur 5 (lima) tahun setelah dimekarkan dari Kabupaten Induk Nabire (KIN) tahun 2008 silam. Fakta yang ada di Kabupaten ini, sampai saat ini pembangun maupun bidang pendidikan belum diperhatikan secara serius oleh pemerintah daerah ini.
Sebagai tindaklanjuti dari Anggota DPRD Dogiyai yang langsung membidangi sebagai masalah pendidikan dari komisi C sebelumnya sudah komentar bahwa bulan Mei 2012 silam, kami akan turun ke kota studi masing-masing se-Indonesia melalui facebook komunitas Dogiyai. Kenyataannya sampai saat ini belum belum turun ke kota studi kami atau bahkan kota studi yang ada di seluruh Indonesia. Berdasarkan facebook komunitas Dogiyai, kami kota studi Surabaya masih menunggu kedatangan Pemda untuk pembagian dana TA (Tugas Akhir) dan dana Pemondokan.
Melalui facebook komunitas Dogiyai ada pejabat yang menulis, dalam waktu dekat kami akan turun ke setiap kota studi, sebab TIM pembagian dana pendidikan (Tugas Akhir) TA dan dana pemondokan sudah bentuk bulan April akhir 2012. Tim yang dibentuk dari Dikbudpora adalah tiga tim, yaitu Indonesia Timur satu tim, Indonesia Tenggah satu tim dan Indonesia Barat satu tim. Tapi, sampai saat ini mereka belum turun.
Memahami beberapa hal tersebut di atas, maka Kepala Dinas Dikbudpora harus bertanggung jawab atas penggelapan dana pendidikan yang sampai saat ini belum ada tanggapan dari aspirasi mahasiswa asal Kabupaten Dogiyai yang ada di Surabaya Jawa Timur. Sebagai kewenangan penuh untuk mencairkan dana adalah bendarahara Dikbudpora dan kepala Dinas Dikbudpora.
Saya sebagai salah satu mahasiswa asal Kabupaten Dogiyai yang sedang menuntut ilmu di salah satu Universitas yang ada di kota Surabaya Provinsi Jawa Timur pertanyakan dana pendidikan itu dikemanakan? Kalau memang tidak ada tanggapan dana pendidikan tahun 2012 silam ini, kami akan tindaklanjuti sesuai sistem dan hukum yang berlaku.
Anda jangan meremehkan kami pelajar dan mahasiswa yang ada di se-Indonesia, sebab kami adalah pengganti bapak-bapak/ibu-ibu yang sementara menjabat sebagai berbagai bidang di Kabupaten Dogiyai. Saya hanya heran dengan pemerintah daerah Kabupaten Dogiyai fakta yang ada sekarang hanya tahu janji tidak ada kenyataan di lapangan. Sebenarnya kita semua sudah tahu kata janji. Janji itu adalah utang, atau kata lain tepati waktu, tetapi kenyataannya janji itu pihak lain mengatakan molor waktu tunggu dunia kiamat.
Saya selalu malu dengan kedatangan Pemda Nabire, Paniai, Deiyai dan Intan Jaya walaupun mereka punya tugas yang tidak bisa ditinggalkan pun waktu yang dijadwalkan mereka jengkuk ke setiap kota studi untuk bagikan dana pendidikan dan dana pemondakan.
Kenyataan yang selama ini kami alami oleh pelajar dan mahasiswa/i asal kabupaten Dogiyai yang ada di Surabaya-Jawa Timur selalu pikir dan bayangkan, andaikan orangtua kami juga datang jengkuk seperti kabupaten lain, pasti kami semangat, sebab kami sudah puas secara langsung karena kami sudah bertatap muka dengan orangtua kami.
Intinya beberapa Kabupaten yang kami sudah sebutkan di atas ini pembagian dana pendidikan dan dana pemondokan langsung tatap muka jadi teman-teman rasa puas. Saya tidak tahu tapi katanya, motto Dogiyai adalah Dogiyai Dou Enaa, wah!! Kalau begitu buktikan sesuai motto, bukan anda siapa lagi yang membantu mereka yang susah payah menimbah ilmu di rantauan? Kami kota Surabaya akhir-akhir ini terlantar dengan tempat tinggal, seperti anak ayam kehilangan induknya.
Menurut saya fakta kegelapan dana pendidikan oleh Kepala Dinas Dikbudpora Kabupaten Dogiyai tuduhan palsu yang sengaja dilakukan. Padahal kewenangan penuh untuk mencairkan dana adalah Bendahara Dikbudpora dan Kepala Dinas Dikbudpora Kabupaten Dogiyai, itu memakai sestem pelemparan dan main sembunyi tangan di balik layar. Aneh dan lucu Kepala Dinas dan Bendahara Dikbudpora itu, kami akan tuntut kegelapan dana pendidikan tersebut.
Menurut saya sebenarnya hal ini kita tidak perlu debat di via media cetak, media online, media elektronic dan atau seluler/HP, karena dana pendidikan itu sangat penting dan kewajiban untuk diperhatikan secara serius oleh pemerintah setempat.
Saya terkejut dengan kabar dari teman-teman dari kota studi Semarang dan kota studi lainnya melalui telepon dikatakan bahwa kami sudah dikirim dana pendidikan dan dana pemondokan melalui rekening ke ketua kordianator kota studinya, sedangkan temanan-teman ketua kordinator yang pergi libur di Dogiyai langsung ambil di kantor Dikbudpora Kabupaten Dogiyai.
Sesuai dengan kenyataan yang terjadi di lapangan kami tidak tahu, sebab kepala Dinas maupun anggotanya tidak pernah hubungi kami melalui apa pun. Sampai saat ini dana tersebut tersangkut di mana kami kota studi Surabaya tidak tahu.
Saya kasihan dengan teman-teman yang ada di kota studi kami bahwa orang tuanya tidak layar membiayai anaknya, rata-rata berasal dari keluarga miskin. Sebagai bahan pertimbangan bagi bapak melalui berita ini, kami datang di Jawa bukan jalan-jalan atau mondar mandir tetapi kami datang menimbah ilmu untuk menambah tenaga sumberdaya manusia (SDM) di Kabupaten Dogiyai, untuk itu, kami mohon Kepala Dinas Dikbudpora dan Bendahara Dikbudpora harus tanggung jawab dalam hal ini.
Kami harap Kepala Dinas Dikbudpora harus tanggungjawab atas masalah kegelapan dana pendidikan dengan cara apa pun. Bapak sebagai kepala Dinas Dikbudpora dan Bendahara Dikbudpora kami tidak mau melihat lagi hal yang sama pada tahun 2013 ini, haruslah pikir dengan gajimu, lucu ya! Padahal kami sudah tahu setiap tahun itu ada dana pendidikan Tugas Akhir dan dana pemondokan, tetapi dana tersebut hilang sekejab mata.
Jadi saya ajak semua kaum intelektual dari Dogiyai yang ada di se-Indonesia mari kita bergandeng tangan melihat persoalan-persoalan seperti ini, karena kita ini yang ujung tombak pembanguna Dogiyai, dan sekali lagi mari kita kompak tuntaskan masalah-masalah seperti ini, bukan kita siapa lagi yang akan tangani masalah-masalah seperti ini.
By tebai Surabaya.
Sabtu, 26 Juli 2014
Mahasiswa Dogiyai Surabaya Menunggu Dana TA dan Dana Pemondokan
Labels:
PENDIDIKAN
dalam hidup saya keingin hal apapun ada dalam jiwa semangat itu ada sehingga rasa diri bawa saya sudah orang yang luarbisa.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar