Hampir semua orang Kristen dari anak sekolah minggu sampai orang tua,
jika ditanya: Apa pohon yang ada di tengah taman Eden - akan menjawab:
pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Itu adalah pohon
larangan, dan jika dimakan buahnya nanti akan mati. Buah pohon itu yang
dimakan oleh Adam dan Hawa pada saat jatuh dalam dosa sehingga diusir
dari taman Eden. Itulah yang diajarkan oleh para guru sekolah minggu
maupun khotbah di gereja.
Akan tetapi sebenarnya di tengah taman Eden bukan hanya terdapat
pohon larangan itu saja! Ternyata Tuhan menempatkan satu pohon lagi yang
terluput dari perhatian orang Kristen di sepanjang masa, yaitu : POHON
KEHIDUPAN!
Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang
menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan POHON KEHIDUPAN di
tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan
yang jahat (: POHON KEMATIAN). (Kejadian 2:9)
Jadi di tengah taman Eden, Tuhan menempatkan DUA POHON yang memiliki dua karakter yang bertolak belakang yaitu :
1. Pohon Kehidupan
2. Pohon Kematian (Pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat)
Pohon Kehidupan
Pohon kehidupan ini sebenarnya jauh lebih penting dan berguna
daripada Pohon Kematian, karena jika Adam/Hawa memakan buahnya maka
mereka akan hidup selama-lamanya.
Berfirmanlah TUHAN Allah: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi
seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat;
maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula
dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk
selama-lamanya." (Kejadian 3:22)
Begitu pentingnya pohon kehidupan ini, sehingga ketika Adam dan Hawa
diusir keluar dari taman Eden maka Tuhan merasa perlu untuk menjaga
jalan ke pohon kehidupan dengan beberapa malaikat dengan pedang yang
bernyala-nyala dan menyambar-nyambar agar manusia yang telah jatuh dalam
dosa tidak bisa mendatangi dan memakan buahnya.
Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden
ditempatkan-Nyala beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan
menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan. (Kejadian
3:24)
Jadi yang dijaga oleh malaikat bukan jalan ke taman Eden seperti yang
biasa diceritakan oleh guru-guru sekolah minggu, tetapi jalan di
sebelah timur taman Eden yang menuju ke pohon kehidupan.
Pohon larangan
Ketika Tuhan memberi perintah mengenai pohon yang ada di tengah taman
Eden, ternyata larangan memakan hanya berlaku bagi satu pohon saja,
yaitu : pohon kematian (pohon pengetahuan yang baik dan jahat),
sedangkan buah pohon kehidupan tidak dikenai larangan itu.
Jadi sebetulnya Adam dan Hawa diperbolehkan untuk makan buah pohon
kehidupan supaya bisa hidup kekal. Akan tetapi apa yang terjadi?
Selama Adam melaksanakan kehidupan awalnya, dengan memberi nama satu
persatu bagi binatang-binatang yang datang padanya sampai sesudah
mendapat pasangan hidup (Hawa), manusia tidak mempunyai keinginan untuk
mengulurkan tangannya terhadap buah pohon kehidupan. Justru sebaliknya
mereka memilih untuk makan buah pohon kematian mengikuti bujukan iblis.
Sungguh ironis!
Dua pohon di tengah taman Eden
Mengapa Tuhan menempatkan dua pohon di tengah taman Eden, yaitu pohon
kehidupan dan pohon kematian? Tujuannya adalah supaya manusia dengan
kehendak bebasnya memilih: kehidupan atau kematian. Tentu saja, Tuhan
ingin agar manusia memilih kehidupan daripada kematian. Tuhan
menciptakan manusia supaya manusia mengasihi Allah dengan seluruh
kehendak bebas dan segenap hatinya, bukan dengan sedih hati atau
paksaan.
Akan tetapi yang terjadi justru sebaliknya - Manusia dengan kehendak
bebasnya lebih memilih pohon kematian. Manusia memilih kematian daripada
kehidupan.
Kehidupan dan kematian
Ternyata di dunia ini Tuhan masih saja memberikan dua pilihan seperti
pada saat manusia tinggal di taman Eden yaitu : kehidupan dan kematian.
Tuhan ingin, manusia memilih kehidupan yang diberikan Tuhan dengan
kehendak bebasnya, dengan sepenuh hatinya bukan dengan paksaan.
Akan tetapi sejarah manusia membuktikan, bahwa manusia lebih memilih kematian daripada kehidupan.
Kain memilih membunuh Habel, walaupun sudah diperingatkan Tuhan untuk melawan dosa
Manusia seluruh dunia lebih memilih kematian, sekalipun selama
puluhan tahun Nuh menyampaikan kabar keselamatan supaya masuk ke dalam
bahtera yang sedang dibuatnya.
Bangsa Israel di padang gurun memilih kematian, dengan mempercayai 10
orang pengintai daripada Kaleb dan Yosua – sehingga semua laki-laki
dewasa habis mati selama 40 tahun di padang gurun.
Musa dengan tegas dan jelas menawarkan kepada seluruh bangsa Israel
sebelum masuk ke tanah perjanjian : pilihlah kehidupan dan kematian,
berkat dan kutuk. Tetapi bangsa Israel di tanah Kanaan lebih memilih
kematian daripada memilih kehidupan yang disampaikan oleh Musa dan
Yosua, sehingga Tuhan memberikan berbagai hukuman melalui bangsa-bangsa
di sekitarnya dan menolong melalui para hakim.
Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari
ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk.
Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu
(Ulangan 30:19)
Raja-raja Israel memilih kutuk dan kematian, sekalipun Tuhan
menawarkan kehidupan dan berkat yang berkelimpahan. Raja-raja israel
memilih kematian dengan sujud menyembah berhalam dan akhirnya kerajaan
Israel harus dibuang ke Asyur dan kerajaan Yehuda ke Babel.
Di Perjanjian Baru, Tuhan menawarkan supaya manusia memilih jalan,
kebenaran dan hidup dengan beriman kepada Tuhan Yesus. Tetapi manusia
memilih kematian dengan menyalibkanNya.
Sampai sekarang di gereja, Tuhan tetap menawarkan kehidupan dengan
setia menjadi pelaku Firman Tuhan serta bertahan menang untuk
memperoleh mahkota kehidupan. Tetapi lebih banyak orang Kristen yang
memilih kematian dengan hidup bertekun dalam dosa dan kecemaran hidup
serta dengan bangga berkata : sekali selamat tetap selamat.
Alkitab menubuatkan - di akhir jaman sekalipun, pada saat dunia
dihukum dengan berbagai-bagai malapetaka dan penyakit, Tuhan menawarkan
supaya manusia memilih kehidupan dengan bertobat - ternyata manusia
tetap lebih memilih kematian dengan tidak mau bertobat dari
perbuatan-perbuatan mereka.
Tetapi manusia lain, yang tidak mati oleh malapetaka itu, tidak juga
bertobat dari perbuatan tangan mereka: mereka tidak berhenti menyembah
roh-roh jahat dan berhala-berhala dari emas dan perak, dari tembaga,
batu dan kayu yang tidak dapat melihat atau mendengar atau berjalan
(Wahyu 9:20)
Dan manusia dihanguskan oleh panas api yang dahsyat, dan mereka
menghujat nama Allah yang berkuasa atas malapetaka-malapetaka itu dan
mereka tidak bertobat untuk memuliakan Dia. (Wahyu 16:9)
dan mereka menghujat Allah yang di sorga karena kesakitan dan karena
bisul mereka, tetapi mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan
mereka. (Wahyu 16:11)
Di mana pohon kehidupan
Sekarang, pohon kehidupan bisa ditemui di surga di samping kanan dan
kiri sungai yang ada di tengah jalan Kota Kudus. Pohon-pohon kehidupan
itu berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon-pohon
itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa.
Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di seberang-menyeberang sungai
itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap
bulan sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan
bangsa-bangsa. (Wahyu 22:2)
Setiap orang yang memilih kehidupan dengan percaya Yesus sebagai
Tuhan dan Juru Selamat dan setia menjadi pelaku Firman memiliki hak atas
pohon kehidupan dan masuk melalui pintu gerbang surga.
Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh
hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke
dalam kota itu. (Wahyu 22:14)
---
Saat ini, Tuhan tetap menawarkan dua pilihan kepada kita sama seperti
pilihan yang diberikan kepada Adam dan Hawa, yaitu : kehidupan atau
kematian, berkat atau kutuk. Apakah kita dengan kehendak bebas dan
sepenuh hati lebih memilih kehidupan daripada kematian, lebih memilih
berkat daripada kutuk?
Dengan pertolongan Roh Kudus dan kasih Kristus, sebaiknya kita
beserta keluarga memilih kehidupan supaya kita hidup, baik kita maupun
keturunan kita dengan mengasihi Tuhan, mendengarkan suaraNya dan berpaut
padaNya.
Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun
keturunanmu, dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan
berpaut pada-Nya, sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu untuk
tinggal di tanah yang dijanjikan TUHAN
Senin, 28 Juli 2014
Pohon di Tengah Taman Eden
Labels:
AGAMA
dalam hidup saya keingin hal apapun ada dalam jiwa semangat itu ada sehingga rasa diri bawa saya sudah orang yang luarbisa.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar