728x90 AdSpace

atribusi

RENUNGAN

RENUNGAN

Rabu, 18 April 2018

MENGALIHKAN INTI PERLAWANAN RAKYAT PAPUA, TERUTAMA MILITER

Sumber Google

MENGALIHKAN INTI PERLAWANAN RAKYAT PAPUA, TERUTAMA MILITER

Dengan menaikan opini "pembebasan sandera", Indonesia pikir mampu mengalihkan inti perlawanan rakyat Papua, terutama militer TPN.PB terhadap PT. Freeport dan kolonial Indonesia. Ini sama persis dengan siasat pengalihan isu pada kasus 16 Maret 2006, dimana lima  anggota polisi dikorbankan dalam aksi blokade tutup Freeport depan Uncen Abepura. Esensi perlawanan rakyat melawan Freeport dan tuntutan referendum dialihkan, lalu prajurit TNI/Polri dan Rakyat West Papua dikorbankan demi uang, pangkat dan jabatan dari petinggi militer dan polisi kolonial Indonesia.
Rakyat Indonesia itu patron pada pembentukan opini media. Mind set mereka sudah dibius dengan NKRI harga mati, sebuah jargon kosong tanpa makna. Mereka lebih percaya kebohongan polisi dan media, tanpa memahami esensi perjuangan bangsa Papua. Tahukah mereka apa yang rakyat Papua dapat dari kehadiran PT. Freeport? Mereka tidak tahu warga kampung Banti dan Kimbeli, pemilik gunung emas itu dimiskinkan Freeport, mengais limbah racun, rumah kumuh, tak punya listrik, bahkan air bersih. Bayangkan Freeport perusahaan tambang raksasa dunia berpenghasilan 114 milyar rupiah perhari dan 70 triliun pertahun itu tak bisa buat apa-apa untuk kampung disekitarnya.
Walau begitu, kami rakyat Papua tidak mengeluh, apalagi meminta hasil bagi. Kami tidak memberontak demi saham. Kami berjuang karena demi Freeport hak politik bangsa Papua digadaikan dalam konspirasi ekonomi politik antara kolonial Indonesia dan Imperialis Amerika Serikat. Batin kami hancur ketika gunung, hutan, sungai dan isinya habis hancur. Lantas, haruskan rakyat Indonesia mendukung penguasa kolonial dan kapitalis yang sibuk hitung untung rugi hasil bagi saham PT. Freeport Indonesia, tatkala melanjutkan eksploitasi bawah tanah?
Pengalaman perjuangan bangsa Papua melawan imperialisme dan kolonialisme bukan hal baru dalam sejarah umat manusia. Bacalah sejarah ekspansi dan eksploitasi imperialisme (kolonialisme) di benua Afrika, Amerika Latin, Bougenvile, dll. Disana anda akan tahu aktor dan metode hegemoi dan propagandanya, Cap teroris, separatis, kriminal, dipropagandakan untuk menarik legitimasi pubilk, lalu publik membenarkan operasi pembunuhan kelompok perjuangan lalu mendukung dan mengamankan eksploitasi SDA.
"Kami telah menolak Freeport. Perjuangan ini sudah dan akan terus berlanjut hingga West Papua kembali berdaulat sebagai sebuah negara", begitu kata-kata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat.


Tidak ada komentar: