728x90 AdSpace

atribusi

RENUNGAN

RENUNGAN

Minggu, 17 Agustus 2014

DANAU MAKAMO PANTAS MENJADI TEMPAT WISATA

Selain lembah hijau, Wilayah Kamu Kabupaten Dogiyai memiliki satu telaga kecil yang sering disebut Danau Makamo. Ironisnya akibat perkembangan, Telaga inipun terancam rusak dan tak terawat akibat minimnya perhatian pemerintah setempat.

Sekitar lokasi Telaga Makamo masih terdapat banyak rumput tinggi. Bahkan lokasi rawa dan rerumputan hijau ini makin menebal hingga menutupi lokasi telaga. “Sebenarnya lokasi Telaga ini bisa dimanfaatkan sebagai areal wisata atau pemanfaatan pendapatan daerah oleh pemerintah. Tapi potensi ikan serta produksi ekosistem terbiarkan tanpa perawatan dan pemeliharaan baik. Kedepan kalau tidak ada perhatian, maka ini rugi bagi manusia dan pemerintah sendiri kita sendiri sebagai salah satu kekayaan alam yang terletak di dogiyai sebagai cocok untuk membuka wisata lokal alam hijau kamuu-Dogiyai.

Danau Telaga Makamo selain berpotensi sebagai lokasi wisata, juga warga jauh sebelumnya memanfaatkan lokasi telaga sebagai sumber potensi makanan bergizi. Di sekitar lokasi Telaga terdapat jenis serangga berpotensi sebagai makanan bergizi, dalam bahasa setempat (Suku Mee) disebut dengan istilah: Tani, Yukuga serta ikan-ikan, ikan lele dan berudu. “Binatang-binatang kecil ini, sejak nenek moyang sampai detik inipun memiliki sumber protein bagi anak kecil ataupun bagi orang dewasa. Selain itu, Tani dan Yukuga juga dipergunakan obat ketika jatuh sakit.  Secara mitos, air Telaga inipun terkadang dipergunakan warga untuk pengobatan luka, sakit malaria dan jenis penyakit lainnya dengan cara minum atau mandi di telaga tersebut. Namun selain dari makna tersebut diatas sudah pernah dipantau oleh beberapa orang ilmuwan barat dan mereka sangat terharu terhadap danau makamo.

Bila dipandang dari posisi Timur Telaga, danau ini menyerupai bentuk kasuari atau lebih bermirip dengan Pulau Papua saat dipandang dari gunung Togode, serta terletak kurang lebih 3,4 kilometer dari pusat Kota Kabupaten Dogiyai, persisinya diapit Bukit Odeedimi/ Togode dan Dadiyai Distrik Kamu Utara dan danau tersebut berwarna hitam yang bermuarah di bagian selatan melalui kampung Bukapa, Putapa dan Muniopa menuju titik pertemuan dengan kali/suagai mauwa. “Telaga  ini kalau mau dimanfaatkan  sebagai sumber wisata ataupun meningkatkan kapasitas potensi ekosistem yang ada, mestinya pemerintah kabupaten melalui dinas terkait mengalokasikan dana APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Dogiyai. Sehingga pengelolahan dan pemanfaatkan bisa dimaksimalkan.

Dilihat dari perkembangan skarang, pemerintah distrik belum tentu mengerjakan sendiri, karena telaga berpotensi ini bermuara hingga puluhan kilometer melalui Kali Makamo di Distrik Kamu hingga ke Distrik Kamu Selatan. Sangat disayangkan, sebab ratusan pegawai pemerintah di Eksekutif maupun Legislatif Pemerintah Dogiyai semasa kecil hingga bisa bersekolah, Mereka sebenarnya dibesarkan serta bisa bersekolah dan menjadi orang pintar karena kekeyaan makanan bergizi di Lembah Hijau

Tidak ada komentar: