728x90 AdSpace

atribusi

RENUNGAN

RENUNGAN

Selasa, 12 Agustus 2014

SURVAI MASALAH SOSIAL EKONOMI PETANI KAKAO SECARA PARTISIPATIF Cetak Email

Tanaman kakao sudah menjadi komoditi pertanian andalan di Kabupaten Jayapura sejak dicanangkan oleh pemerintah Kabupaten Jayapura kurang lebih satu decade yang lalu.Dengan dukungan utama dari pemerintah daerah, partisipasi aktif dari warga masyarakat, serta kerjasama dan dorongan dari berbagai lembaga di tingkat masyarakat dan dunia usaha, hamparan tanaman kakao rakyat bertambah luas dari tahun ke tahun.Target pemerintah Kabupaten Jayapura bahwa setiap rumah tangga petani di wilayah ini untuk memiliki kebun kakao kurang lebih 2 hektar diperkirakan hampir terealisasi.Hal itu berimplikasi pada peningkatan produksi dan ekspor komoditi kakao dari wilayah ini dan meningkatnya sumber penerimaan tunai bagi rumah tangga petani yang mengusahakannya.Perkembangan dan keberhasilan pengusahaan tanaman ini secara langsung berdampak pada peningkatan kesejahteraan rakyat di Kabupaten ini.
Walaupun telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan ekonomi kerakyatan, namun pengusahaan tanaman kakao ini berhadapan dengan persoalan sustainabilitas produksi yaitu upaya untuk mempertahankan produktivitas yang optimum dalam proses produksi tanaman tahunan penghasil uang tunai (cash crop) ini.Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan kebun Kako Rakyat menghadapi tantangan yang cukup besar dalam mempertahankan kestabilan produksi dan keadaan tanaman perkebunan rakyat tersebut. Indikasi ini terlihat dari penurunan hasil panen buah kakao yang terus menurun (keterangan masyarakat setempat). Hal ini disebabkan hampir70% tanaman kakao terserang hama dan penyakit, dan makin menurunnya perhatian masyarakat terhadap kebun kakaonya.Di samping itu,belumadanya tindakan pencegahan atau upaya-upaya para pihak dalam penanggulangan hama dan penyakit; makin rendahnya kepedulian masyarakat dan pemerintah daerah kabupaten.
Upaya untuk mengembalikan kejayaan komoditas kakao sebagai komoditas andalan masyarakat di Kabupaten Jayapura akan menunjang peningkatan pendapatan masyarakat kampung yang layak dan berkelanjutan, juga secara langsung akan meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat terutama dalam meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat yang diserasikan dengan perbaikan dan pelestarian lingkungan hidup. Di samping itu perbaikan mutu biji kakao rakyat di kampung akan menunjang peningkatan peran masyarakat dalam meningkatkan posisi petani (nilai tawar) serta akses pasar, dampaknya akan menunjang perbaikan akses masyarakat kepada pendidikan, kesehatan, kerentanan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kehidupan yang lebih layak dan damai.
Hal inilah yang menjadi kepedulian KIPRa Papua untuk berkerjasama dengan OFXAM dalam rangka mengupayakan kembalinya peran serta dan keaktifan masyarakat dalam merestorasi kebun kakao, mengupayakan perhatian para pihak, membangun kepedulian bersama / secara kolaborasi mencari dan mengupayakan jalan keluar serta mengembangkan gerakan social ekonomi dan teknologi terpadu dalam mencapai kesejahteraan dan keadilan ekonomi rakyat setempat.

Tujuan
  1. Menentukan strategi pedekatan yang tepat dalam pengembangan kemampuan petani, jaringan pemasaran dan pengembangan kelompok petani.
  2. Pengorganisasian masyarakat untuk persiapan pelaksanaan sosialisasi program.
  3. Menyepakati cara, tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan sosialisasi.
METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di dua kampung, masing-masing Kwansu yang terletak di distrik Kemtuk dan Hamongrang yang terletak di wilayah Distrik Nimbokrang, Kabupaten Jayapura.Kedua kampung ini terpilih sebagai wilayah studi dengan pertimbangan bahwa sebagian besar masyarakat di wilayah ini mengusahakan tanaman kakao sebagai komoditi utama penghasil arus uang tunai dalam usahatani sebagaimana yang telah terrekam dalam proses penilaian awal (pre-assessment) yang dilakukan oleh Yayasan KIPRa.

Metode Penelitian
Penelitian ini adalah sebuah survey terhadap rumah tangga petani kakao di desa sasaran dengan maksud untuk mempelajari distribusi dan kecenderungan-kecenderungan darivariabel-variabel tertentu yang ingin dipelajari dari responden dalam kaitan dengan pencapaian tujuan penelitian.
Adapun variabel-variabel penelitian dimaksud, tergolong dalam tiga ategori, meliputi :
a.Variabel-variabel tentang karakteristik sosial ekonomi rumah tangga petani kakao yang menjadi responden dalam responden
b.Variabel-variabel tentang karakteristik usahatani kakao
c.Variabel situasi sosial, ekonomi dan budaya yang berperan dalam perkembangan usahatani kakao.
Disamping survey, dalam penelitian ini digunakan juga metode observasi lapangan untuk memperoleh sejumlah informasilanjutan yang diperlukan terkait temuan-temuan di dalam survey.

Metode Pengambilan Sampel
Sampel rumah tangga usahatani kakao diambil secara acak dari populasi rumah tangga usaha tani kakao di masing-masing kampung.Dari populasi rumah tangga pengusaha komoditi kakado di Kampung Kwansu yang berjumlah …. rumah tangga, dipilih …. rumah tangga sebagai sampel.Di kampung Hamongrang, diambil …. rumah tangga sebagai sampel dari ….jumlah populasi rumah tangga usahatani kakao.

Metode Pengambilan Data
Data dan informasi di lapangan dikumpulkan dengan cara wawancara terstruktur, yaitu dengan berpedoman pada daftar pertanyaan (questionnaire) yang telah dipersiapkan.Disamping itu dilakukan juga wawansacara semi-struktural terhadap sejumlah informan kunci yang relevan dengan usaha tani kakao di kedua kampung sasaran. Disamping itu, pengumpulan data juga dilakukan dengan metode Fokus Group Discussion FGD) di kedua kampung.

Tidak ada komentar: