Terlalu sibuk bekerja hingga lupa waktu untuk makan adalah hal paling
sering menjadi penyebab terjadinya sakit lambung atau maag. Tidak dapat
dipungkiri bila perut dalam keadaan kosong seharian dapat memicu
perasaan nyeri. Gejala maag muncul pada keadaan asam lambung yang tidak
normal. Secra umum penyakit maag atau ganguan fungsi lambung disebabkan
tingginya kadar asam dalam lambung. Terjadinya kadar asam lambung yang
tinggi ini disebabkan produksi asam yang berlebihan atau penghancuran
asam yang lambat. Asam lambung diperlukan untuk pencernaan makanan,
tetapi dalam jumlah terlalu tinggi asam dapat menyebabkan iritasi
dinding lambung, efek yang ditimbulkan seperti: rasa sakit atau
ketidaknyamanan, rasa mual dan regurgitasi (rasa asam yang naik sampai
ke kerongkongan).
Tingginya kadar asam lambung ini bisa merupakan akibat kelainan saraf
atau adanya infeksi bakteri. Penyakit maag kronis bisa menyebabkan
komplikasi berupa iritasi atau luka pada lambung. Gejala gangguan fungsi
lambung biasanya berupa pencernaan kurang baik (feses mengeras), kurang
nafsu makan, sering muntah, kondisi tubuh lemah, dan bisa terjadi diare
kronis.
Pengobatan gangguan fungsi lambung umumnya bersifat sementara. Obat yang
dikonsumsi sifatnya menurunkan pH (tingkat keasaman) di dalam lambung,
sehingga kadar asam lambung berkurang. Obat yang digunakan untuk
gangguan lambung biasanya antasida dan magasida. Obat ini sifatnya tidak
menghilangkan penyebab dari sakit maag bahkan jika diminum dalam jangka
lama dan secara terus menerus bisa mengakibatkan terjadinya batu di
saluran kemih.
Gangguan pencernaan dapat mempengaruhi keseimbangan. Dalam kondisi
demikian telingga, mata terkadang juga terganggu fungsinya. Gangguan
tersebut sering terjadi akibat demam tinggi akibat adanya infeksi
pencernaan atau saluran kencing. Demam tinggi ini pula yang sering
berefek pada saraf-saraf pusat terutama kepala. Gangguan keseimbangan
juga mempengaruhi keadaan psikis seseorang. Penderita sering mempunyai
perasaan ingin marah, jiwanya tergoncang, rasa tertekan, kepala seperti
berputar, timbul perasaan takut (perasaan negatif), rasa tidak enak di
badan yang tidak terlukiskan serta halunisasi. Orang yang menderita
gangguan keseimbangan susah berkonsentrasi bahkan ketika mata menatap,
tubuh tersa melayang dan akan jatuh. Kaki tersa berat untuk melangkah.
Berda di ruang sempit, seperti kamar madni misalnya tubuh terasa
merinding, takut dingin bahkan terasa mau pingsan. Pada kondisi demikian
timbul perasaan takut tak terlukiskan.
Gejala yang sering timbul kepala terasa pusing, perut kembung, makan tak
makan terasa tak enak, mual dan ingin muntah, sering sesak nafas, perut
terasa penuh, ulu hati terasa terbakar, kepala tersa berputar
(vertigo). Anggota gerak bawah terasa sangat berat, berjalan susah, kaki
berat (bahkan pada konsisi tertentu tertatih-tatih) berdiri sperti akan
jatuh, berpikir sangat lemah bahkan timbul perasaan takut dan jantung
berdebar debar kencang. Pendengaran menjadi sangat kurang (saraf
keseimbangan berada di telinga). Pada kondisi demikian cek kimia darah
tetatp dalam kondisi normal.
Pada diagnosa awal biasanya disebabkan karena adanya infeksi saluran
cerna atau maag dan radang saluran kencing yang membuat sarafsaraf
menjadi sangat lemah. Oleh karena itu di era yang serba cepat, sibuk dan
banyak lupa waktu saat ini, perawatan, relaksasi dan perbaikan fungsi
saraf sangat penting guna menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.
Antioksidan berfungsi mencegah terjadinya kanker. Makanlah timun setelah
memakan sate, karena daging gosong sperti sate mengandung senyawa
nitrosimin penyebab kanker. senyawa ini bisa dilawan dengan saonin yang
terkandung di ketimun. Ketimun mengandung saponin, enzim proteolik,
glutation. Juga CLA (conjugated linoleat acid) yang bersifat antioksidan
yang melawan kerusakan akibat radikalisasi.
Jumat, 08 Agustus 2014
MAAG & gangguan keseimbangan
Labels:
POLITIK
dalam hidup saya keingin hal apapun ada dalam jiwa semangat itu ada sehingga rasa diri bawa saya sudah orang yang luarbisa.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar